Lebaran sudah usai tetapi kegiatan mengompos yang dilakukan selama Ramadan yang lalu, saat ini tetap dilanjutkan. Hal ini karena limbah sayuran dari dapur selalu ada di setiap harinya.Â
Para ibu setiap hari sudah dipastikan pergi ke Pasar membeli sayuran, telur dan bahan masakan lainnya. Melakukan kegiatan masak di dapur akan meninggalkan limbah dapur tersebut berserakan Â
Limbah dari dapur yang termasuk kategori organik adalah irisan daun, pelepah, kulit buah-buah-an sampai dengan cangkang telur.Â
Sementara untuk limbah kategori anorganik adalah plastik, bekas botol air kemasan, bekas bungkus kemasan plastik, semua ini harus dipisahkan tersendiri.Â
Berikut adalah pengalaman dalam membuat kompos atau pupuk organik dari limbah sisa sayuran dapur. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan dalam memanfaatkan limbah sayuran.Â
Dengan demikian kita bisa mengurangi sampah organik yang terbuang percuma bahkan bisa membuat lingkungan tercemar.Â
Pentingnya membuat kompos dari sampah bekas sayuran dari dapur adalah sebuah upaya mengurangi beban jumlah sampah di tempat pembuangan akhir.Â
Kita harus mengawali budaya mengelola sampah dari rumah dengan membuat kompos dari sampah bekas sayuran dapur.Â
Bahan yang harus disiapkan adalah sampah sayuran dari dapur yang sudah dipisahkan dari komponen lain seperti plastik, kertas, lemak. Bahan ini adalah komponen hijau.Â