Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

KAKEK yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bumi Butuh Kompos ala Tutut Setyorini

6 Maret 2025   22:12 Diperbarui: 10 Maret 2025   07:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi proses pengomposan limbah dapur (Sumber Foto fahum.umsu.ac.id). 

Sedangkan bioaktivator alami bisa dipakai air cucian beras dan air lindi hasil pengomposan yang diberikan pada bahan kompos dua hari sekali. 

Dalam percobaan ini digunakan bioaktivator alami yaitu air bekas cucian air beras yang disiramkan setiap dua hari sekali. 

Gambar di bawah ini adalah pengomposan dengan menggunakan bioaktivator alami. 

Setelah material hijau dan material coklat dicampur merata lalu disiram dengan biaktivator berupa air cucian beras. (Foto Dokpri). 
Setelah material hijau dan material coklat dicampur merata lalu disiram dengan biaktivator berupa air cucian beras. (Foto Dokpri). 

Tahap Ke Empat 

Panen Kompos bisa dilakukan setelah melalui proses yang panjang dalam percobaan ini sejak awal pengomposan bulan November 2024 dan mulai dihasilkan kompos matang di bulan Februari 2025. 

Ada ciri khas bahwa kompos itu sudah siap dipanen yaitu dari warna yang terlihat coklat tua kehitaman dengan tekstur gembur serta bau khas.  

Kompos kering yang belum diayak hasil pengompsan selamat 4 bulan (Foto Dokpri). 
Kompos kering yang belum diayak hasil pengompsan selamat 4 bulan (Foto Dokpri). 

Dari beberapa litelatur disebutkan bahwa proses pengomposan yang cukup lama dengan membutuhkan waktu 4 bulan adalah hal yang wajar. 

Penyebabnya adalah proses pengomposan tersebut boleh dikatakan melalui proses alami hanya dengan bantuan bioaktivator alami seperti air bekas cucian beras. 

Hal itu menyebabkan proses degradasi senyawa selulosa yang terdapat dalam sayuran berjalan dengan lambat. Pemecahan rantai karbon yang panjang dalam senyawa selulosa tersebut membutuhkan waktu yang lama. 

Degradai karbon dalam bahan kompos sangat menentukan ratio karbon dan senyawa nitrogen yang ideal sehingga bahan bisa digunakan sebagai kompos. 

Penutup 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun