Bumi membutuhkan kompos untuk upaya pelestarian lingkungan. Hal ini sangat penting karena selama ini hampir semua tanah pertanian lebih banyak menggunakan pupuk kimia.Â
Artikel ini sebenarnya sebuah progres dari upaya bagaimana menangani limbah dapur berupa sayuran, cangkang buah-buahan dan limbah material hijau lainnya, yang bisa dimanfaatkan untuk kompos.Â
Namun demikian apa yang sudah diperlihatkan Pegiat Lingkungan dari sosok Tutut Setyorini membuktikan saat ini sudah bukan masanya lagi membahas pada ruang teori dan teori tentang kompos. Saatnya aksi mulai dilakukan. Â
Adalah sosok Mbak Tutut, yang juga seorang Kompasianer selama ini selalu aktif memberikan semangat untuk membuat kompos di rumah dengan memanfaatkan limbah dari dapur.Â
Sosok wanita energik ini adalah peraih Kompasiana Awards 2025 kategori Game Changer yang langsung terlibat dalam kegiatan pelestarian lingkungan.Â
Terinspirasi dari aksi Mbak Tutut, sejak awal November 2024 yang lalu saat usai Kompasianival, saya mencoba membuat kompos dari limbah dapur berupa sayuran segar yang tidak terpakai sebagai bahan material hijau untuk kompos.Â
Mengikuti prosedur operasi baku dari Mbak Tutut, proses pengomposan di rumah bisa dilakukan dengan beberapa tahap seperti di bawah ini :Â
Tahap PertamaÂ
Mengumpulkan bahan kompos berupa sayuran yang tidak terpakai berupa daun, batang atau ranting. Bahan-bahan tersebut dipotong-potong dengan ukuran kecil agar pengomposan lebih efektif.Â
Gambar di bawah ini menunjukkan bahan kompos yang sudah disiapkan untuk dipotong-potong denang ukuran kecil.Â
Selanjutnya bahan-bahan tersebut dipotong-potong dengan ukuran kecil agar proses pengomposan berjalan dengan baik karena degradasi bahan bisa lebih cepat.Â