Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Setelah Ribka dan Siti Fadia, Kini Lahir Ganda Putri Belia Harapan Masa Depan

26 November 2021   21:35 Diperbarui: 27 November 2021   17:30 26746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Febriana dan Amalia ganda putri belia yang berhasil lolos ke perempat final Indonesia Open 2021 (Foto BWFbadminton.com). 

Duo Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma dan Amalia Cahaya Pratiwi merupakan ganda belia yang berhasil lolos ke perempat final di ajang Indonesia Open 2021. 

BACA JUGA : Kiprah Ribka Sugiarto dan Fadia Menatap Elit Ganda Putri Dunia.

Pada babak 16 besar mereka meraih kemenangan mengejutkan atas unggulan ke-8 asal Malaysia, Pearly Tan / Thinaah Muralitharan. Kemenangan yang sangat berarti bagi karir mereka sejauh ini. 

Peringkat 183 Dunia ini mengungguli pasangan asal Malaysia berperingkat lebih tinggi dari mereka. 

Febriana/Amalia menundukkan duet negeri jiran itu dengan rubber games yang ketat, 14-21 22-20 21-17. 

Usai laga tersebut, Febriana dan Amalia mengatakan bahwa mereka memasuki turnamen tanpa mengharapkan apa pun, apalagi mengklaim kemenangan pertama mereka atas ranking 18 Dunia itu. 

"Kami sangat senang bisa menang. Kami datang ke kompetisi tanpa menetapkan tujuan. Kami hanya ingin memaksimalkan pertandingan hari ini," kata Amalia seperti dilansir BWFbadminton.com (25/11/21). 

Setelah 81 menit yang melelahkan di lapangan, Febriana yang masih berusia 20 tahun mengatakan bahwa terkejut dengan hasilnya. 

"Kami benar-benar terkejut. Ini seperti wah." Kata gadis itu seperti dilansir situs resmi di atas. 

Mereka benar-benar bertarung tanpa kenal lelah. Setelah kalah di gim pertama, mereka tahu harus bangkit untuk meraih gim kedua agar memaksakan rubber games. 

Ternyata melalui perjuangan ekstra keras akhirnya usai berhasil meraih gim kedua untuk bertarung dalam rabber games, maka pada gim kedtiga juga berhasil mereka raih untuk meraih tiket perempat final. 

Kendati demikian Febriana mengaku tidak boleh merasa puas hanya dari satu laga saja. Pada babak selanjutnya harus pula berani melakukan pertarungan yang lebih besar lagi tantangannya. 

"Itu menuntut secara fisik dan kami tidak ingin terlalu jauh di depan diri kami sendiri dengan sebuah tujuan menang. 

"Tetapi kami akan pergi ke pertandingan berikutnya dengan keinginan untuk melakukan yang terbaik. Kami juga ingin menikmatinya," tambah Febriana kepada situs resmi BWF tersebut. 

Perempat Final Indonesia Open 2021

Pada babak perempat final yang berlangsung Jumat (26/11/21), Febriana/Amalia berhadapan melawan ganda asal Jepang yang berhasil meraih juara Indonesia Masters pekan lalu, Nami Matsuyama / Chiharu Shida. 

Seperti diketahui pasangan Malaysia, Pearly Tan / Thinaah Muralitharan juga pernah dikalahkan oleh pasangan Jepang ini di perempat final Indonesia Masters 2021. 

Sedangkan di ajang French Open 2021, Pearly dan Tinaah juga kalah dari ganda belia lainnya asal Indonesia, Ribka/Siti Fadia di babak 16 besar. 

Febriana  dan Amalia menghadapi juara Indonesia Masters 2021 asal Jepang ini, turun ke lapangan dengan penuh percaya diri. 

Jalannya laga bisa disimak berdasarkan statistik grafik dari tangkapan layar di bawah ini yang dikutip dari BWF.tournamentsoftware.com (26/11/21). 

Grafik peroleh poin pada gim pertama (Sumber Tangkap Layar BWF.tournamentsoftware.com).  
Grafik peroleh poin pada gim pertama (Sumber Tangkap Layar BWF.tournamentsoftware.com).  

Dapat dilihat dari grafik di atas, perlawanan tak kenalmenyerah dari Febriana/Amalia. 

Langsung unggul 4-1 pada kesempatan pertama. Kemudian berhasil disamakan menjadi 4-4. Bahkan unggul terlebih dulu pada interval pertama dengan 11-10. 

Sempat unggul 17-14 setelah melalui pertarungan ketat mengumpulkan poin. Pada posisi ini terlihat jam terbang ganda putri Jepang ini lebih matang. 

Mereka langsung merebut 7 poin berturut-turut. Gim pertama Nami Matsuyama / Chiharu Shida unggul 21-17.  

Grafik peroleh poin pada gim pertama (Sumber Tangkap Layar BWF.tournamentsoftware.com). 
Grafik peroleh poin pada gim pertama (Sumber Tangkap Layar BWF.tournamentsoftware.com). 

Pada gim kedua mari kita simak grafik di atas. Setelah posisi 2-2, paangan Jepang ini meninggalkan Febriana/Amalia sampai kedudukan 9-2 dan menutp pada interval gim kedua, 11-4. Jauh meninggalkan perolehan poin Febriana/Amalia. 

Bahkan mereka terus melaju hingga skor 19-9. Rupanya Febriana dan Amalia tidak mau menyerah begitu saja, mereka berhasil merebut angka sebanyak 4 poin berturut-turut menjadi 13-19. 

Namun sangat disayangkan poin pasangan Jepang itu sudah terlalu jauh sehingga akhirnya Febriana/Amalia harus mengakui keunggulan Nami Matsuyama / Chiharu Shida dengan 21-13. 

Ganda putri belia kita ini boleh saja kalah dari Matsuyama/Chiharu Shida tetapi mereka sudah memberikan perlawanan yang "ngotot" yang sangat jarang dipertotonkan para pemain putri kita selama ini. 

Ganda putri Febriana dan Amalia memberikan harapan cerah bagi nomor ini setelah penampilan Ribka Sugiarto dan Siti Fadia dalam turnamen-turnamen di Eropa beberapa pekan lalu. 

Kehadiran Febriana dan Amalia ini juga sekaligus menjadi pelapis yang berharga bagi ganda putri kita, perebut medali emas Olimpiade Tokyo, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.  

Sungguh sangat melegakan untuk nomor ganda sektor putri ini yang telah berhasil melahirkan regenerasi tangguh sebagai skuad andalan Indonesia di masa depan.  

Bravo Merah Putih @hensa,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun