Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Puisi-puisi Mati

9 Maret 2021   18:11 Diperbarui: 9 Maret 2021   18:14 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto Pexels

Puisi-puisi terpapar pandemi, terkonsentrasi di setiap ruangan isolasi bersahabat dengan sepi. Sementara pandemi setiap detik mengintip untuk mencekik setiap hembusan nafas kehidupan. 

Puisi-puisi terkapar di area paparan merah virus ganas, meregang nyawa. Berjuang dari himpitan kematian yang mendera jiwa menantang kehidupan. Ajal hanya tinggal menunggu waktu. 

Puisi-puisi mati namun sebagian lainnya tetap menatap masa depan dengan ceria. 

Hidup ini harus diperjuangkan walaupun hanya untuk menuju kematian. 

@hensa 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun