Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Komentar Mengejutkan Wali Kota Solo tentang Larangan Mudik

22 April 2020   22:31 Diperbarui: 22 April 2020   22:54 1054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo (Foto Kompas TV) 

FX Hadi Rudyatmo menilai bahwa larangan mudik yang diberlakukan saat ini sudah terlambat. Masyarakat sudah terlanjur pulang ke kampung halaman masing-masing sebelum larangan tersebut diberlakukan mulai 24 April 2020.

Keputusan Presiden Jokowi untuk melarang mudik pada Lebaran tahun ini tidak saja berlaku untuk ASN namun juga berlaku untuk siapa saja, telah mengundang banyak tanggapan dari para pejabat di Daerah.

Hal ini merupakan upaya yang dilakukan bersama dalam memutus penyebaran paparan virus corona yang sangat mematikan. Diharapkan masyarakat bisa menyikapi dan memahami aturan ini dengan penuh pengertian dan tanggung jawab.

Salah satu Kepala Daerah yang berkomentar sangat mengejutkan adalah Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo.  Beliau pernah menjadi Wakil Wali Kota Solo ketika saat itu Wali Kotanya adalah Joko Widodo yang saat ini menjadi Presiden RI.

Rudyatmo menilai bahwa larangan mudik yang diberlakukan saat ini sudah terlambat. Masyarakat sudah terlanjur pulang ke kampung halaman masing-masing sebelum larangan tersebut diberlakukan mulai 24 April 2020.

Dilansir dari CNNIndonesia (22/4/20), Kementerian Perhubungan menyebutkan saat ini sedikitnya hampir satu juta orang mudik lebih awal sejak awal Maret lalu. Jumlah pemudik sudah berada di kampung halaman mereka.

Data yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri melaporkan jumlah pemudik terbanyak mencapai lebih dari 33 ribu orang. Sementara itu di Klaten mencatat 19 ribu, Karanganyar 16 ribu, Boyolali 6 ribu, dan Sragen lebih dari 1.600 orang. Pemudik yang datang ke Solo sendiri baru mencatatkan kurang dari seribu orang.

Saat itu Wali Kota Solo memperketat prosedur bagi para pemudik yaitu berdasarkan protocol kesehatan yang telah ditetapkan oleh WHO. Saat itu mereka yang mudik dengan transportasi umum langsung dijemput di bandara, stasiun, dan terminal.

Mereka juga harus mentaati prosedur karantina selama 14 hari di Rumah Karantina khusus, Graha Wisata Niaga. Untuk pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi didata oleh Ketua RT setempat dan dilakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas.

Dengan adanya larangan mudik yang sudah ditetapkan Pemerintah, maka ini merupakan hal yang sangat menggembirakan. Artinya upaya untuk memutus rantai penyebaran infeksi virus corona bisa dilakukan dengan maksimal.

Bagi Wali Kota Solo, aturan jelas tentang larangan mudik ini juga mempertegas dirinya beserta jajarannya untuk menindak tegas warganya yang nekat pulang kampung. Meskipun tidak mudah karena jalan menuju Solo banyak sekali aksesnya walaupun Jalan Tol ditutup.

Walaupun larangan mudik ini dianggap terlambat tetapi Rudy berharap para pejabat dari Jakarta harus juga mematuhi aturan tersebut. "Siapa pun kalau dari Jakarta karantina dulu 14 hari di Graha Wisata. Termasuk pejabat, VVIP iya harus karantina kalau dari Jakarta," kata Rudy seperti dilansir Kompas.com (22/4/20).

Wali Kota Solo ini menegaskan aturan larangan mudik ini sudah jelas sehingga siapapun wajib mematuhinya termasuk VVIP seperti Presiden Jokowi. Tentu saja Pak Jokowi sudah pasti memberikan teladan kepada Rakyatnya.

Pada kesempatan lain, Gubernur DKI, Anies Baswedan  meminta warga mematuhi instruksi Presiden Joko Widodo yang melarang warga untuk tidak melakukan mudik lebaran di tengah pandemi virus corona, Covid-19.

"Bagi seluruh masyarakat Jakarta, sesuai dengan instruksi Bapak Presiden, bahwa kita tidak meninggalkan tempat kita tinggal dan bepergian keluar, mudik atau meninggalkan Jakarta," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota, Jakarta, seperti dilansir CNNIndonesia.com (22/4/20).

Ketika komando sudah jelas berasal dari Presiden Jokowi maka semua aparat di bawahnya harus memastikan aturan pelarangan mudik bisa berjalan dengan baik.

Hal ini juga harus ditindak lanjuti dengan kerja sama yang baik dari masyarakat kita demi kebaikan Bangsa ini. Berperang melawan Coronavirus harus dilakukan dengan kebersamaan dan tanggung jawab yang tinggi dari kita semua.

Salam hangat dan sehat selalu @hensa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun