Mohon tunggu...
henrietta
henrietta Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pelajar

Film Horor

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Film Horor Tembus Kancah Internasional, Indonesia Patut Bangga!

19 Februari 2024   08:57 Diperbarui: 19 Februari 2024   09:10 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel KKN di Desa Penari (Bukune)

Indonesia memiliki berbagai adat istiadat serta kebudayaan yang sudah menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat, baik dari zaman dahulu hingga sekarang. Salah satu budaya yang masih akrab dengan masyarakat Indonesia adalah kepercayaan akan hal mistis, seperti ritual pemanggilan roh, mumifikasi, dan ilmu hitam. Hal-hal mistis seperti ini banyak tersebar di daerah Jawa, Kalimantan, Sumatera, Madura dan berbagai daerah lainnya di Nusantara. 

Oleh karena kentalnya budaya tersebut, akhirnya banyak cerita-cerita mistis yang muncul di masyarakat dan menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun interlokal.  

Cerita-cerita ini kemudian menjadi populer di semua kalangan dan banyak yang dijadikan novel. Bahkan beberapa novel tersebut akhirnya dicap sebagai novel best seller, seperti novel karya Simpleman yang berjudul KKN di Desa Penari. 

Karena kepopuleran novel-novel tersebut, akhirnya banyak produser dan sutradara film di Indonesia yang tertarik untuk mengangkat kisah novel tersebut menjadi sebuah film yang dapat dinikmati bukan hanya visual kata-kata namun juga dalam visual gambar bergerak dan audio suara. Berbicara soal film, perfilman Indonesia ternyata tidak kalah bagus dengan produksi film di luar negeri, khususnya dalam genre horor. Hal ini didukung dari komen-komen netizen di Indonesia yang mengatakan film horor Indonesia semakin keren. “tapi tetep seremnya gak ada lawan”, “Seru!”, “engga nyangka sih bakal sebagus itu, biasanya sequel gak sebagus yang pertama, tapi kalau ini lebih bagus”, “karya Mr. Joko ini bukan hanya berfokus kepada seberapa banyak yang menonton, tapi kualitas film yang disajikan dan kepuasan penonton yang selalu diutamakan. Take my money mr Joko…… I’am readyyyyy”, “bangga banget sekarang film horor indonesia beneran naik level, gak nyesel nonton film kereta berdarah. 

Sepanjang film dibikin kagum, horornya pun beneran serem” komen para netizen X soal film horor Indonesia. Cuitan-cuitan diatas membuktikan bahwa film genre horor di Indonesia sudah menunjukkan kemajuan yang signifikan karena dapat memberikan kesan yang apik dan positif dalam industri film di Indonesia.  

Film horor Indonesia telah mencapai tingkat kualitas yang mampu menyaingi atau menyamai beberapa film horor luar negeri. Mulai dari alur cerita, pengembangan karakter, sampai efek visual, sejumlah film horor Indonesia telah berhasil menarik perhatian penonton internasional dan mendapatkan pengakuan di berbagai festival film. 

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa perfilman horor Indonesia telah menemukan identitasnya sendiri dan mampu bersaing secara seimbang dengan film-film horor dari negara lain. 

Adapun contoh beberapa film horor Indonesia telah berhasil meraih kesuksesan internasional, seperti "Impetigore" atau "Perempuan Tanah Jahanam" yang diputar di Festival Film Sundance dan menerima pujian dari para kritikus, serta "Satan's Slaves" atau "Pengabdi Setan", yang mendapat perhatian di beberapa negara dan menjadi sorotan di beberapa festival film internasional. Peningkatan ini juga tercermin dari peningkatan jumlah penonton dan pendapatan box office film horor Indonesia baik di dalam negeri maupun di luar negeri.  

Satan's Slave (IMDB)
Satan's Slave (IMDB)
Impetigore (Cinemags)
Impetigore (Cinemags)
Namun dibalik kesuksesan beberapa film Indonesia di kancah internasional, industri film horor Indonesia masih belum bisa mengalahkan luar negeri. Dapat dilihat salah satunya dari film IT yang tahun rilisnya sama dengan Pengabdi Setan yaitu tahun 2017. IT mengisahkan tentang seorang badut peneror bernama Pennywise. 

Film ini mampu meraup pendapatan sebesar 701 juta dolar AS atau bila dijadikan rupiah yaitu sekitar 10 triliun, berbanding jauh dengan pendapatan film Pengabdi Setan yang meraup pendapatan 147 miliar ditambah 4,8 juta Ringgit Malaysia atau sekitar 16 miliar rupiah. 

Selain antara pendapatannya, kesuksesan film horor IT juga terlihat dari penilaiannya di situs IMDB yaitu 7,3 dari 10, sedangkan Pengabdi Setan mendapatkan penilaian 6,5 dari 10. 

Memang benar dalam hal pendapatan, film horor Indonesia belum mampu menyaingi film luar negeri karena kuantitas penayangannya yang masih sedikit dibanding film luar negeri. 

Selain itu, produksi film luar negeri juga lebih mudah untuk menembus pasar global dibandingkan film horor Indonesia. Belum lagi komentar-komentar negatif yang dilontarkan netizen yang mengatakan film horor Indonesia tidak layak. “Indonesia stop bikin film horor. Tolong banget ini mah.”, “Gak ada ekspetasi tinggi sama film horor Indonesia”, “Mending nonton boboiboy dripda film horor indonesia”, “film horor indonesia, jelek.”, ”Males, film horor indonesia kan jelek jelek”, “Ga pernah berekspetasi tinggi sama horor Indonesia soalnya jelek semua in my opinion abis nonton selalu nyesel dan berasa b aja 🙏🏻”, “jelek, film horor indonesia tuh target pasarnya buat anak SMP doang” dan masih banyak lagi komentar negatif lainnya dari netizen X soal film genre horor di Indonesia.  

Meskipun perfilman horor Indonesia telah meraih pengakuan internasional, pendapat negatif dari sebagian netizen masih menjadi tantangan. Faktor-faktor seperti kuantitas penayangan yang lebih rendah dan kemampuan produksi film luar negeri untuk menembus pasar global mempengaruhi pendapatan. 

Kendati demikian, Indonesia tetap memiliki potensi besar dalam genre horor dengan karya-karya yang mampu bersaing dengan film horor luar negeri. Perlu upaya lebih lanjut untuk meraih apresiasi yang lebih luas dan meningkatkan citra perfilman horor Indonesia. 

Para sutradara maupun produser film horor Indonesia harus terus berinovasi dan belajar dari pengalaman sebelumnya untuk memperbaiki persepsi dan menarik lebih banyak penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun