"Hei, anak-anak. Ayo segera kembali ke pondok, hari sudah larut malam. Sudah saatnya istirahat. Esok hari kita akan melakukan banyak aktifitas", panggil Paman Uwa-uwa kepada keponakannya.
Mendengar panggilan itu, mereka berlima Kenti, Rase, Kuwuk, Dibal dan Gogor, bergegas menuju pondok.
Sebetulnya mereka sangat menikmati malam ini, karena malam ini adalah malam pertama Dibal dan Gogor menginap di sebuah pondok pinggir pantai.
Suara deburan ombak dan hembusan angin sepoi-sepoi, membuat suasana malam menjadi nyaman dan tenang.
Satu-satu, mereka mulai memasuki dan memenuhi kamar Paman Uwa-uwa. Wajahnya berseri-seri, bibirnya masih terus memamerkan senyum kebahagiaan. Untuk malam ini, dia tak lagi sendiri.
Tak lama kemudian terdengar Kenti berkata, "Paman. Bolehkah Paman mendongeng untuk kita semua. Bukankah Paman memiliki banyak cerita."
Mendengar kata-kata itu, Paman Uwa-uwa menghirup napas panjang. Lalu, dia menghembuskan dengan sangat perlahan. "Baiklah, Paman akan mendongeng untuk kalian semua" gumamnya.
"Hore," suara lirih dari mereka berlima.
Paman Uwa-uwa pun mulai bercerita,
"Dahulu kala, di suatu hutan hiduplah seekor Raja Singa yang sangat bijaksana. Dia terkenal pemimpin yang penuh kasih sayang dan sangat melindungi rakyatnya.
Rakyat negeri Raja Singa sangatlah sejahtera. Dan dari kesejahteraan itu, rakyatnya mampu melahirkan beragam keahlian. Mereka ada yang ahli dalam berperang. Ahli dalam bercocok tanam. Ahli dalam kesehatan dan pendidikan.
Singkat cerita, Raja Singa kala itu sedang mengalami suatu gangguan yang disebut 'sulit tidur'.
Dengan gangguan sulit tidur itu membuat Raja Singa untuk terpacu memanggil Kancil. Alasan Raja Singa memanggil Kancil karena dilatar-belakangi keahlian Kancil dalam bidang kesehatan dan pendidikan.
Kancil pun datang menghadap kepadanya. Tak lama Raja Singa mengutarakan maksud memanggilnya. Dia tak ingin bertele-tele dengan tips dan trik cara mengatasi gangguan yang sedang dialaminya.Â
Raja Singa hanya ingin Kancil cukup bercerita saja untuknya. Kasarnya, Raja Singa minta didongengi agar dia mampu mengatasi gangguan 'sulit tidur'.
Imbalan pun akan diberikan kepada Kancil bila dia mampu membuat Raja Singa tertidur. Dengan semangat membara Kancil pun menyanggupinya. Tak ingin berlama-lama dia pun menyegerakan bercerita.
"Eehemm" sedikit menirukan gaya batuk Raja Singa.
'Suatu hari terdapat seekor semut dan seekor nyamuk sedang melakukan penelitian. Penilitian ini didasari ketidak-sukaan semut kepada nyamuk yang selalu mengisap darah segar.
Semut mengusulkan, agar kiranya nyamuk mengubah konsumsi darah menjadi pengisap tahi telinga, yang sering disebut serumen.
Namun Nyamuk menolak usulan itu. Dia menggeleng-gelengkan kepala sambil berkata, "Nggak mungkin, nggak mungkin".
Semut pun tak berputus asa untuk meyakinkan Nyamuk, agar kiranya mereka berdua mengadakan riset penelitian terlebih dahulu. Apakah ada unsur kesamaan dari segi kandungan gizi yang terdapat pada darah dan serumen.
Dengan penasaran dan berbagai pertimbangan, Nyamuk pun mengiyakan penelitian yang ditawarkan semut. Mulailah mereka meneliti pada sampel telinga Gajah.
Gajah sebagai pihak yang menjadi objek penelitian, mempersilahkan Semut dan Nyamuk untuk melakukan riset kandungan gizi yang terdapat pada serumen.
Karena telah mendapatkan ijin riset dari Gajah, mulailah Semut dan Nyamuk melakukan riset penilitian. Masuklah mereka ke telinga gajah.
Disaat mereka telah berada di dalam telinga Gajah dan mendekati serumen. Semut mengurungkan niatnya. Karena bau serumen yang menyengat. Semut mengajak nyamuk untuk segera keluar.
Sesampainya di luar, Semut memerintahkan Nyamuk untuk mencari masker untuk penutup hidung. Tak lama masker pun didapat. Lagi-lagi mereka berdua memasuki telinga gajah. Saat di dalam, masker yang mereka gunakan pun nampaknya tak mengubah keadaan.
Bau menyengat Serumen masih saja menembus masker mereka. Kemudian Semut memutuskan untuk keluar dari telinga Gajah, diiringi Nyamuk yang masih geleng-geleng kepala.
Dengan masih rasa penasaran, Semut memerintahkan Nyamuk, untuk mengganti masker. Masker terbaik adalah masker gas. Mulailah Nyamuk mencari masker gas.
Tak berlama-lama, masker gas pun didapat. Mereka berdua, kembali memasuki telinga Gajah. Tepat saat pengambilan sampel serumen, bau menyengat semakin menjadi-jadi. Membuat Semut dan Nyamuk mual-mual, mereka memutuskan untuk keluar dari telinga Gajah.
Karena ini sudah menjadi tekat kuat, Semut dan Nyamuk tak berputus asa. Mereka memutuskan untuk tetap terus melanjutkan riset dan penelitian kandungan gizi yang terdapat pada serumen.
Mereka pun terus keluar-masuk telinga Gajah. Tanpa hasil yang pasti. Keluar-masuk lagi, keluar-masuk lagi masih saja terus begitu.' Ujar Kancil mendongeng pada Raja Singa.
Tiba-tiba Raja Singa dahinya mengerut, berkata "AIIIHHGGG. Percuma aku mendengarkan ceritamu Cil, mending aku tidur saja. Buang-buang waktu" gumam Raja Singa.
Kemudian, tanpa sadar Raja Singa pun tertidur pulas. Keesokan harinya Kancil menagih imbalan yang dijanjikan Raja Singa.
Raja singa terkejut, dia baru saja menyadari bila saat itu mampu tertidur karena cerita Kancil yang tak jelas itu.
***
Setelah mendengar cerita dongeng Paman Uwa-uwa itu, tak terasa kelima keponakannya mulai tertidur lelap. Sepertinya mereka kelelahan karena tawa terbahak-bahak saat dipertengahan cerita. Tak lama kemudian, Paman Uwa-uwa pun ikut menyusul tidur. Menyongsong esok hari penuh ceria dan bahagia.