Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Tianzifang, Distrik Seniman di Tengah Pemukiman Tradisional Shanghai

14 Januari 2022   22:30 Diperbarui: 15 Januari 2022   23:00 2005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tianzifang, distrik seniman di tengah pemukiman tradisional Shanghai | foto: HennieOberst—

Shanghai selalu identik dengan bangunan megah dan gaya hidup modern. Namun begitu, di balik bangunan menjulang tinggi masih banyak tempat-tempat menarik yang menyisakan keelokan masa lalu.

Seorang teman yang bermukim di Beijing sedang berkunjung ke Shanghai. Dia mengajak saya dan seorang teman kami untuk bertemu. Kami sepakati untuk makan siang bersama di di salah satu pusat perbelanjaan di sekitar Huangpu. 

Saya memilih menumpang subway daripada naik taksi dari rumah. Jika tidak hafal dengan jalanan kota di Shanghai ditambah tidak menguasai bahasa setempat, pilihan naik transportasi umum Metro adalah yang terbaik, selain itu bebas macet.

Sistem transportasi di Shanghai, terutama kereta bawah tanahnya sangat bagus. Cukup mengunduh peta metro yang tersedia dalam bahasa Mandarin dan Inggris, kemudian mengikuti jalur-jalur yang tersedia dengan nomor dan warna berbeda.

Siang itu kami menyantap semangkuk mi khas Jepang. Salah satu teman saya penyuka mi, saya dan seorang teman yang lain, sebagai "tuan rumah" mengikuti kemauan tamu. 

Selesai makan siang kami menuju tempat yang belum pernah kami kunjungi. Saya dan teman yang tinggal di Shanghai belum pernah ke tempat ini, padahal kami sudah beberapa tahun hidup di kota ini.

Salah satu sudut Tianzifang | foto: xiquinhosilva
Salah satu sudut Tianzifang | foto: xiquinhosilva

Tianzifang

Wilayah ini dibangun sekitar tahun 1930-an sebagai bagian dari konsesi Prancis. Townhouse dua dan tiga lantai ini dibangun dengan arsitektur Shikumen, bangunan dengan fasad batu bata perpaduan gaya arsitektur China dan Eropa. Shikumen juga dianggap sebagai simbol "old Shanghai".

Dulunya area ini adalah pemukiman masyarakat biasa yang terletak di gang-gang kecil berbelok-belok dengan jemuran pakaian warga yang terbentang dari rumah ke rumah. Bagi warga yang tinggal di sini, tempat ini adalah rumah dan tempat kerja mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun