Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Ketumbar, Rempah Firaun yang Aromanya Digemari dan Dibenci

8 Juni 2021   16:46 Diperbarui: 12 Juni 2021   10:28 1899
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketumbar sedang berbunga | dok. HennieTriana

Manfaat ketumbar

Bukan sekadar pelengkap bumbu masakan saja, tetapi ketumbar juga mengandung banyak manfaat bagi kesehatan. Tanaman ini dapat membantu mengatasi masalah pencernaan seperti perut kembung, diare, irritable bowel syndrome (IBS), begitu juga penyakit inflamasi kronis, misalnya rematik.

Ketumbar mengandung banyak minyak esensial, protein, asam organis, dan vitamin C yang berkhasiat untuk tubuh. Ayurveda dan pengobatan tradisional China (TCM) juga menggunakan ramuan dari ketumbar sebagai salah satu bahan pengobatan mereka.

Ketumbar sedang berbunga | dok. HennieTriana
Ketumbar sedang berbunga | dok. HennieTriana

Tanaman ketumbar dan masakan

Sekitar tahun 400 Masehi, bangsa China mulai mengenal ketumbar. Tanaman ini kemudian sangat populer dan digunakan hampir di seluruh negara Asia sebagai salah satu bumbu masakan.

Itulah sebabnya sebutan "chinese parsley" sering digunakan untuk sebutan ketumbar. Bentuk pinggiran daunnya yang bergerigi memang menyerupai peterseli, tetapi rasa dan aromanya berbeda.

Selama saya tinggal di Medan, tidak ada masakan khas Medan yang saya kenal menggunakan daun ketumbar sebagai campuran masakan, kecuali biji ketumbar yang umum digunakan. Saya mengenal daun ketumbar saat menyantap Tom Yam, salah satu masakan Thailand yang populer.

Nama tanaman Coriander berasal dari kata "koris" yang berarti serangga. Aroma daun dan batang tanaman ini memang sangat kuat, "seperti serangga" begitu mereka menyebutnya.

Biji dan daun ketumbar memiliki aroma yang berbeda. Menurut saya, daun ketumbar memang mengingatkan pada bau Walang sangit, serangga yang menjadi hama tanaman budidaya, terutama padi. Sebagian orang menganggap bau daun ketumbar ini mirip dengan aroma sabun. Mungkin alasan itu yang membuat sebagian orang tidak menyukainya.

Biji ketumbar setampah mini, hasil panen di kebun | dok. HennieTriana
Biji ketumbar setampah mini, hasil panen di kebun | dok. HennieTriana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun