Mohon tunggu...
Susilo
Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang

💦peace began with a smile 💦 ig: hengkisusilo_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Butiran Pemikiran Mohammad Hatta

31 Juli 2022   14:25 Diperbarui: 31 Juli 2022   14:36 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun sangat disayangkan, kebijakan dan strategi luar negeri yang mengedepankan dialog dalam penyelesaian konflik dengan Belanda mengenai Irian Barat tidak berhasil sehingga mendorong adanya radikalisme politik luar negeri. Dicatat bahwa 1 Desember 1956 Hatta mengundurkan diri dari kursi Wkil Presiden karena perbedaan pendapat dengan Presiden Soekarno.

Dengan demikian, sama halnya dengan perkembangan politik domestic, pebngaruh Hatta yang selalu mengedepankan prinsip-prinsip demokrasi, dialog, dan Kerjasama juga hilang dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Ini pula yang menjadi factor penyebab pemberontakan ragional serta lainnya pemerintahan yang semakin otoriter dalam bentuk demokrasi terpimpin di bawah presiden soekarno.

Semangat dan komitemen yang ada pada diri seorang Mohammad Hatta sangatlah penting juga dimiliki oleh pemuda-pemudi Indonesia zaman sekarang. Karena di usia yang masih dianggap muda ia menjadi salah satu tokoh besar bangsa. Jiwanya dan cintanya untuk bangsa melebihi dirinya sendiri. 

Hal ini tampak dalam pemikiran-pemikirannya bagi negara Indonesia kita tercinta ini. Selain sosok perjuang bangsa ia juga merupakan pribadi yang penuh kasih kepada keluarganya, hal inilah yang membawanya untuk tetap mencintai negaranya seperti ia mencintai keluarganya sendiri. Ada banyak karya-karya serta buah pikiran yang ia tuangkan bagi bangsa Indonesia. 

Ia juga dikenal sebagai bapak koperasi karena perhatian dan kepeduliannya pada ekonomi terutama rakyat jajahan pada waktu itu. Tidak hanya itu, ia adalah juga teladan dalam hidup keagaamaan, tidak sedikit ajaran-ajaran agama dia terapkan untuk hidup bernegara dengan harapan bangsanya memperoleh kekuatan rohani untuk mempu peduli kepada orang lain. 

Kecakapan yang ia miliki menjadikan ia teladan bagi banyak orang, walau kerapkali juga pemikiran dan ide-idenya tidak mendapat perhatian dari orang lain. Tetapi ia tidak berkecil hati, bahkan dalam semangat dan cintanya untuk negara ia rela menghadapinya. Itulah kerja kerasnya, Mohammad Hatta seorang yang tangguh dan komitemen.


Sumber 

Alfarizi, Salman. 2009. Mohammad Hatta, Biografi Singkat. Yoyakarta: GARASI.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun