Mohon tunggu...
Susilo
Susilo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi Widya Sasana Malang

💦peace began with a smile 💦 ig: hengkisusilo_

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Butiran Pemikiran Mohammad Hatta

31 Juli 2022   14:25 Diperbarui: 31 Juli 2022   14:36 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelima, pemerdayaan kekuatan ekonomi masyarakat dari bawah dengan membuka aksesibilitas rakyat kecil pada pengelolaan sumber daya alam seperti tanah, hutan, laut, pantai, fauna, dan flora. Dan membangun fasilitas bagi masyarakat berupa Kesehatan, teknologi, atau Pendidikan.

Dengan mewujudkan kelima pokok ini, demokrasi politik akan tumbuh berkembang dengan demokrasi ekonomi yang terjalin dalam demokrasi kerakyatan. Dan medan kerja yang dihadapi rakyat adalah adil dan berimbang dengan dorongan kebijakan pengembangan yang memberi pengutamaan dan perlindungan bagi mereka yang lemah dan miskin. Desentralisasi politik terwujud melalui pemilihan wakil rakyat di daerah, sedangkan desentralisasi ekonomi dilakukan melalui persebaran usaha melalui bentuk koperasi.

 Ekonomi Kerakyatan. Mohammad Hatta bergerak menjadi seorang pemikir Indonesia yang berusaha bergulat menemukan visi ekonomi yang kontekstual. Pada eranya, ada dua proyek ekonomi kecil berhasil yaknbi koperasi batik dan semen Gresik. Untuk itu dia dikenal sebagai tokoh koperasi Indonesia. 

Karena pemikiran-pemikiran ekonominya memihak kerakyatan. Ia pernah dalam pidatonya menyampaikan bahwa ia sebenarnya bermaksud menganalisis ekonomi dunia yang dapat dijadikan bahan pemikiran untuk membangun perekonomian yang pro terhadap rakyat dan berbasis koperasi.

Hatta melihat bahwa tempat kediaman rakyat harus menjadi tempat hidup yang besinar bagi rakyat. Usahanya ini tidak dapat diserahkan kepada pengusaha yang hanya keuntungkan semata, naum seharusnya negara dengan memperkerjakan rakyat dapat membangun perumahan rakyat yang sejahtera. Menjalankannya tentu membutuhkan permodalan yang cukup, sehingga ada baiknya didirikan Bank Industri Rumah yang bisa mendukung pembangunan perumahan rakyat.

Hatta sebagai pejabat negara selalu menekankan pentingnya demokkrasi ekonomi kerakyatan yang berbasis pada koperasi. Koperasi menurutnya adalah persekutuan orang, bukan kumpulan setoran modal seperti perusahaan. Keputusan bisnis, bahkan pembagian keuntungan, dihitung berdasarkan suara anggota, bukan dari besar kecilnya saham. Pemikiran ekonomi Hatta diterapkan selama 10 tahun masa pemerintahan Soekarno, meskipun tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh.


Kemampuan Bank Industri Negara sebagai sumber pembiayaan pun tak sebanding dengan permintaan kredit. Karena itu, taka da pilihan lain pemerntah harus mengambil peran sebagai lokomotif perekonomian. Dengan modal kekayaan alam yang melimpah, jumlah penduduk yang besar, dan budaya tolong menolong yang sudah berakar, Hatta yakin bahwa paham sosialisme akan menjadi resep yang tepat dan manjur.

Masa tuanya ia dikatakan membuka diri terhadap adanya gelombang modal. Mendekat tahun 1980 ia menyetujui masuknya modal swasta ke industry besar harapannya tetap terjaga kesuburan dan kelestarian alam Indonesia dan memberi upah yang layak. Dikatakan sejak zaman orde baru 180 derajat bertolak belakang dengan kebijakan ekonomi Hatta.

Hubungan Islam dan Politik. Hatta mengemban ide agama khususnya islam dan kebangsaan. Bagainya Islam sangat berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan negara. Ada dua hal yang sangat memengaruhinya dalam melihat dan mendalami Islam. Hal itu menyangkut iman dan kepedilian pada masyarakat atau hubungan dengan Allah dan hubungan dengan manusia.

Ia sendiri beriman dan percaya pada Allah, baginya Agama adalah kepercayaan yang mutlak. Rasa percaya itu harus dipupuk dan ditindaklanjuti dengan karya amal dan perbuatan. Karena ia seorang Islam maka yang ia kutip adalah ayat-ayat yang ada dalam Quran seperti misalnya dalam Al- Muzammil (73), yang mengajak kita bangkit dari tidur, membersihkan pakaian, yang diyakini Hatta untuk membersihkan hati, pikiran, dan perasaan, serta kelakuan.

Dulu Quran itu diturunkan kepada Rasulullah yang memberi petunjuk bagaimana cara memimpin Islam. Sekarang juga demikian, bahkan seorang nabi tidak hanya memimpin masyarakat tetapi juga sebagai kepala pemerintahan. Untuk itulah mengapa Hatta sangat mengedepankan Agama, apalagi tumbuh kesadaran bahwa hidup itu hanya sementara. Karena itu haruslah menjaga dan merawat alam, demikian kita sudah membangun masyarakat dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun