Mohon tunggu...
fajar hendy Lesmana
fajar hendy Lesmana Mohon Tunggu... -

http://hendyfajar.blogspot.co.id/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Saya Perlu Lebih dari Sekedar Pegawai

13 Januari 2016   10:31 Diperbarui: 13 Januari 2016   10:37 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Dalam bekerja, kadang kita merasa sudah memberikan kinerja yang terbaik. Datang ke kantor selalu tepat waktu, pekerjaan diselesaikan sesuai deadline, jarang mengambil cuti apalagi bolos kerja. Pokoknya berusaha untuk serajin mungkin. Tapi ternyata semua itu masih belum cukup. Justru rekan kerja kita yang lebih mendapat kepercayaan dari atasan, bahkan diberikan promosi. Sementara kita masih tetap di posisi semula. Sudah saatnya kita bertanya pada diri kita, apa yang salah? apa semua kinerja yang kita berikan selama ini tidak cukup? apakah perusahaan/instansi menuntut dedikasi yang tidak terhigga? Apakah kita harus bekerja sampai mati-matian barulah bisa mendapatkan penilaian yang baik dari atasan? atau mungkin perusahaan melihat ada value yang terdapat di rekan kerja kita yang tidak ada pada diri kita?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu, mungkin saya akan mengutip kata-kata yang diucapkan oleh atasan saya di suatu pagi.

"Saya perlu lebih dari sekedar pegawai".

Lebih dari sekedar pegawai. Ya, saat kita bekerja dengan rajin dan baik, penuh dedikasi, tentu itu adalah suatu kualitas. Kualitas yang ingin kita tunjukan pada perusahaan. Tapi apakah kualitas itu adalah kualitas yang dibutuhkan untuk meniti karir, mencapai posisi tertinggi di perusahaan? Ternyata tidak.

Saat kita bekerja dengan penuh dedikasi yang kita tunjukan adalah kualitas seorang pekerja. Ya, hanya itu. Tanpa adanya value dan potensi lain yang kita miliki, maka kita hanya akan dilihat sebagai "pekerja yang berdedikasi". Tapi tidak ada alasan yang cukup kuat bagi perusahaan untuk memberikan posisi penting bagi kita, karena kita hanyalah seorang "pekerja".

Saya akan mengutip kata-kata atasan saya selanjutnya.

"Ide dan inovasi itu harusnya tidak selalu top down. Bisa juga bottom up. saya hanya sebagai fasilitator saja. Dan itu yang dibutuhkan perusahaan. Sesuatu yang bisa membuat perubahan."

Sesuatu yang bisa membuat perubahan. Ya, mungkin itulah kata kuncinya. Kalau kita hanya mengerjakan pekerjaan rutin kita, tanpa bisa menciptakan suatu gagasan baru, suatu inovasi atau sesuatu yang breakthrough, maka kita hanyalah seorang pekerja biasa. Selamanya perusahaan akan melihat kita seperti itu. Untuk menjadi seorang pemimpin dibutuhkan sebuah visi besar. Visi yang mampu menelurkan ide dan gagasan yang bisa memberikan value bagi perusahaan. Perusahaan tidak membutuhkan pemimpin yang hanya mengerjakan tugas rutinnya saja, tanpa bisa membuat sebuah perubahan besar. 

Kembali pada pertanyaan di awal artikel ini, apa yang salah pada diri kita? Mungkin sudah saatnya kita mulai berfikir kreatif. Mulai merangkai sebuah visi besar. Keluar dari rutinitas yang mengekang, dan sejenak berpikir, perubahan besar apa yang bisa saya lakukan?

 

 

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun