Pelajar Pancasila disini berarti pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar yang memiliki profil ini adalah pelajar yang terbangun utuh keenam dimensi pembentuknya yang harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Apabila satu dimensi ditiadakan, maka profil tersebut menjadi tidak bermakna.Â
Keenam dimensi itu adalah: 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3) Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; 6) Kreatif. Peserta didik diajak untuk membuat projek dari muatan profil pelajar Pancasila sesuai dengan tingkatan fase belajarnya. Dengan projek yang dibuat dalam karya ini diharapkan Profil Pelajar Pancasila benar-benar terinternalisasi dalam diri peserta didik.
Rasa dahaga dan penasaran akan kurikulum merdeka dan implementasinya terobati oleh layanan-layanan berupa pelatihan, webinar, workshop dan lokakarya yang diselenggarakan oleh instansi-instansi pemerintah maupun swasta yang peduli akan perkembangan kurikulum dan kemajuan Pendidikan.Â
Platform digital dan portal-portal pembelajaran daring sangat membantu dan mudah ditemui saat ini untuk memfasilitasi apa yang menjadi kebutuhan para pendidik. Kemdikbudristek dengan platform merdeka mengajarnya misalnya, atau Dunia Akademisi dengan beberapa program pelatihan onlinenya yang sangat mudah diakses oleh para pendidik dimana saja dan kapan saja sebagai sumber belajar.
Praktik baik yang dilakukan oleh para pendidik di seluruh wilayah Indonesia sebagai aksi nyata penarapan kurikulum merdeka di sekolahnya juga banyak dibagikan melalui media sosial seperti Youtube, facebook dan Instagram. Hal ini sangat membantu dan bermanfaat bagi rekan pendidik lain yang terkadang perlu contoh konkrit tentang pelaksanaan sebuah teori.Â
Dengan video-video dan karya-karya yang dibagikan tersebut semakin tergambar jelas seperti apa implemenasi kurikulum terbaru ini. Semoga budaya berbagi ini terus dilakukan sehingga bisa saling memberi manfaat antara pendidik yang satu dengan yang lain walaupun berbeda komunitas bahkan wilayah.
Komunitas-komunitas pendidik sampai saat ini juga masih gencar melakukan pendalaman tentang Implementasi Kurikulum Merdeka melalui beragam agenda kegiatanya. Musyawarah Guru Matapelajaran (MGMP) misalnya, menghadirkan narasumber, melakukan diskusi, desiminasi dan agenda lain agar anggotanya tercerahkan dan bisa menerpak kurikulum merdeka dengan baik. Membahas tentang Capaian Pembelajara (CP), Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), macam-macam assesmen, hingga Projek Profil Pancasila.
Bagaimanapun perubahan kurikulum merupakan rahmat Tuhan. Dimana seluruh insan pendidikan diberi kesempatan untuk berpikir dan berupaya untuk menghadirkan kehidupan dan pendidikan yang layak bagi makhluk ciptaan-Nya yang saat ini disebut sebagai perserta didik di bumi ciptaan-Nya. Harapan besar agar pendidikan saat ini benar-benar sesuai dengan kebutuhan peserta didik, alam dan zaman dimana mereka bertumbuh dan berkembang untuk bekal mereka dimasa depan nan gemilang.Â
Sebagai pendidik tentunya harus berprasangka baik terhadap kurikulum merdeka ini agar bisa bergerak bersinergi bersama pemerintah dan insan Pendidikan yang lain dalam rangka mensukseskan pendidikan di Indonesia dan mewujudkan tujuan Pendidikan dimana Pendidikan diselenggarakan agar setiap individu dapat menjadi manusia yang "beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI