Mohon tunggu...
Hendra Purnama
Hendra Purnama Mohon Tunggu... Freelancer - Seniman yang diakui negara

Penulis yang tidak idealis, hobi menyikat gigi dan bernapas, pendukung tim sepakbola gurem

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Piala Dunia 2022: Usaha Kolektif Menyelamatkan Muka Asia

3 Desember 2022   08:12 Diperbarui: 3 Desember 2022   14:05 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: AP/Hassan Ammar

Meski awalnya tak terlalu bagus, karena Qatar yang sering diremehkan malah memperkuat "remehan" itu dengan menyerah 0-2 dari Ekuador di pertandingan pembuka. Ditambah Iran yang sebenarnya memiliki sejarah kuat di Piala Dunia malah dicukur 2-6 oleh Inggris. Lalu seperti belum cukup, Australia juga digasak 1-4 oleh Perancis. Namun di pertandingan berikut-berikutnya, tim-tim lain mulai bangkit. Ditandai dengan Arab Saudi yang mengalahkan Argentina 2-1. Lalu Jepang ikut-ikutan melibas Jerman 2-1. Kemudian Korea Selatan menahan seri Uruguay 0-0.

Orang-orang pun mulai berpaling menatap para perwakilan Asia. Mereka mulai penasaran apa yang akan terjadi selanjutnya. Apalagi setelahnya, Iran bangkit dari keterpurukannya dengan menghajar Wales 2-0. Semua orang makin penasaran lagi. 

Wakil-wakil Asia sempat terpuruk sebentar di pertandingan kedua. Qatar harus pulang duluan akibat dikalahkan Senegal 1-3, Arab Saudi ditekuk Polandia 0-2, Jepang kalah tipis 0-1 dari Costa Rica, dan Korea Selatan juga harus mengakui keunggulan Ghana 2-3. Saat itu Hanya Australia yang bisa sedikit menyelamatkan muka Asia lewat kemenangan 1-0 atas Tunisia.

Namun akhirnya, Asia membuktikan dirinya dengan gilang-gemilang.  Meski Qatar, Arab Saudi, dan Iran harus angkat koper tapi perwakilan Asia lain berhasil menjawab keraguan dengan cara yang tidak main-main.

Australia meredam dinamit Denmark 1-0 dan menemani Perancis ke babak berikutnya.

Jepang secara tidak terduga menjadi juara grup E setelah mengalahkan Spanyol 2-1. Selain mengangkangi Jerman dan membuat der panzer harus rela back to back tidak lolos ke babak kedua, negara matahari terbit ini boleh bangga karena tercatat bisa mengalahkan dua raksasa bola, Jerman dan Spanyol hanya dalam waktu kurang dari dua minggu saja.

Terakhir, Korea Selatan juga tidak mau kalah. Dalam pertandingan penutup grup H mereka melibas Portugal 2-1 meski di sana bermain sang mega bintang Cristiano Ronaldo. Mereka lolos ke babak berikutnya sekaligus memaksa dua kali juara dunia, Uruguay pulang duluan sambil menangis.

Pencapaian tiga negara ini diapresiasi banyak pihak, dan secara tidak langsung orang-orang mulai bicara soal sepak bola Asia, bukan lagi negara per negara. Salah satunya adalah pernyataan dari pelatih Jepang, Hajime Moriyasu usai timnya mengalahkan Spanyol. "Kami mencapai standar global dan kapasitas maksimal kami dari sepak bola Asia!" Ujarnya.

Perhatikan, alih-alih mengatakan "sepak bola Jepang", Moriyasu memilih frase sepak bola Asia. Karena selain menujukkan bahwa Jepang sudah layak bermain di level Asia, pernyataan ini juga menunjukkan bahwa di luar prestasi negaranya, ada sesuatu yang lebih besar yang harus diusung, yaitu Asia. Sepak bola Asia adalah sepakbola yang pantang menyerah, "Ketika kami kebobolan, kami terus maju. Kami harus gigih, tangguh sampai akhir dan memanfaatkan momentum kami!" Lanjut Moriyasu.

Maka jelas, inilah sepakbola Asia yang sesungguhnya, inilah semangat Asia yang diharapkan oleh semua, dan hal ini juga lah yang terus berusaha dijaga oleh perwakilan Asia yang tersisa di Piala Dunia Qatar 2022. Semua demi kehormatan Asia di panggung dunia.

Salam olah raga!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun