Bila banyak yang berasumsi bahwa aksi kekerasan sosial tersebut didukung oleh pihak TNI, aspek yang patut ditinjau seharusnya adalah asal muasal konflik sosial/politis yang sebenarnya telah terjadi sebelum peristiwa 30 September itu terjadi. Apakah ada "klik" antara TNI dengan lawan politik PKI, atau mungkin ada faktor lainnya, sekiranya dapat disimpulkan sendiri.
Kita tentu saja tidak dapat menghakimi seluruh peristiwa yang telah terjadi pasca geger '65. Walau dapat dikatakan peristiwa yang terjadi merupakan sebuah reaksi dari aksi yang sebelumnya terjadi. Hal ini tentu saja dengan melihat faktor kemanusiaan, dalam proses rekonsiliasi yang telah terbangun lama secara perlahan. Khususnya di Kediri dan sekitarnya.
Semua tentu insyaf dengan peristiwa kelam yang terjadi di masa lalu. Agar tidak selalu menimbulkan dendam yang dapat membawa luka hingga anak cucu. Tentunya juga kita tidak dapat lupakan berbagai peristiwa yang melatarbelakanginya, agar menjadi catatan sejarah bagi generasi penerus kita kelak. Dengan Pancasila sebagai pilar bangsa yang tidak dapat digantikan oleh ideologi lain.
Semoga bermanfaat.
Brenggolo, Plosoklaten/16.
Daftar bacaan:
Antonie C.A. Dake. "Sukarno File. Kronologi suatu keruntuhan".
Hermawan Sulistyo. "Palu Arit di Ladang Tebu. Sejarah pembantaian massal yang terlupakan (Jombang-Kediri 1965-1966)".
Kuncoro Hadi, dkk. "Kronik 65. Catatan hari per hari peristiwa G 30 S sebelum hingga setelahnya".
Rosihan Anwar. "Sukarno-Tentara-PKI. Segitiga kekuasaan sebelum prahara politik 1961-1965".