Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Asyiknya Bisa Datang ke Sekolah Lagi, Murid dan Orangtua Tak Stres Kelamaan

20 September 2021   17:00 Diperbarui: 22 September 2021   03:53 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Foto: ANTARA/Maulana Surya)

Senin lagi, siap-siap dengan keramaian....

Jalan depan rumah semasa belum ada pandemi, tiap pagi dan siang selalu ramai dengan lalu lalang motor dan anak sekolah yang berjalan kaki. Maklum jadi jalan bobolan, alternatif. Jadi sibuk pada waktu-waktu tertentu.

Begitu ada aturan baru, sekolah di rumah saja, praktis keramaian harian merosot tajam. Enaknya, tingkat kebisingan menurun. Lebih tenang suasananya.

Saat ini beberapa daerah yang selama masa PPKM, level kota/kabupaten memasuki level 1-2, bisa melakukan uji coba pembelajaran tatap muka. Tak setiap hari masuk kelasnya untuk murid yang sama. 

Jadi aktivitas lalu lalang anak sekolah juga sudah terasa lagi. Memang tak banyak, cuma di bawah angka 10 yang terlihat anak berseragam yang lewat. Tingkat SD-SMA.

Pada murid SD, orangtua diwajibkan untuk ikut mendampingi hingga pulangnya nanti. Kalau yang jenjang lebih tinggi sepertinya tidak wajib. Entahlah, karena ada yang berangkat sendiri tanpa pendampingan.

Membayangkan mereka bisa berangkat sekolah, tentu menyenangkan rasanya. Setelah 1,5 tahun hanya bertemu lewat pertemuan daring (online), terus bisa bertemu secara fisik. Jelas beda sekali yang dirasakan. Anak tampak lebih ceria, senang, bersemangat.

Orangtua yang mengantar anak, juga merasa bersyukur. Menyambut senang dengan adanya pembukaan sekolah tatap muka. "Asyik, ngojek lagi..." celetuk salah satu orang tua siswa di status media sosialnya.

Ya, yang senang bukan cuma si anak. Sebab orangtua pun selama masa pembelajaran daring, seringkali mereka juga menjadi murid selain juga guru di rumah. Mengawasi dan membimbing anak, juga membantu mereka menyelesaikan tugas dari guru menjadi tambahan pekerjaan rumah yang baru.

Kadang memang terlontar kejenuhan dalam menghadapi situasi pandemi yang tak tentu kapan masa berakhirnya. "Kalau tak diawasi begini, Adik gak konsen (concern) belajarnya. Pengin-nya nge-game. Pusing saya jadi ibu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun