Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Asyiknya Bisa Datang ke Sekolah Lagi, Murid dan Orangtua Tak Stres Kelamaan

20 September 2021   17:00 Diperbarui: 22 September 2021   03:53 1317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan tetap menerapkan protokol kesehatan (Foto: ANTARA/Maulana Surya)

Orangtua bukan membantu supaya si anak tetap bisa mandiri walaupun belajar di rumah. Namun si anak malah menggantungkan diri pada orangtua untuk bisa mengerjakan dan menyelesaikan PR tadi.

Klop sudah. Si anak merasa PR-nya lebih susah jika dibandingkan mendapatkan langsung secara PTM. Si orangtua menginginkan anaknya bisa mendapatkan nilai maksimal dan bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

Satu dua kali kalau anak benar-benar tak mampu, bisa dimaklumi orangtua membantunya. Kalau terus-terusan, si anak jadi lepas tangan pada tugas yang semestinya menjadi tanggung jawabnya.

 3. Paparan Gadget

Namanya juga daring, penggunaan gadget jadi kewajiban. Mau tak mau anak akan memegangnya sendiri. 

Kelamaan menggunakan gadget juga tak baik bagi kesehatan mata. Apalagi jika sering diselingi dengan permainan (game). Asyik hingga bisa lupa waktu. Tak jarang karena hal ini, anak usia SD sudah memakai kacamata.

 4. Tugas Menumpuk, Minim Sosialisasi

Ada kalanya dengan PJJ, guru akan memberikan tugas tambahan kepada murid. Harapannya, mereka lebih paham terhadap materi yang disampaikan. Kebanyakan tugas, masa bermain jadi berkurang (karena terkadang juga diminta tolong oleh orang tua agar si anak melakukan sesuatu), membuat anak bisa jadi stres.

Belum lagi karena selama PJJ, anak tak bisa bebas berinteraksi. Bermain di lingkungan rumah pun tak sebebas sebelum masa pandemi. Kebanyakan di rumah, interaksinya secara maya, bisa menjadikan anak lebih sensitif. Tidak peka terhadap lingkungan, jadi lebih pendiam atau kurang bisa percaya diri di kemudian hari.

 5. Pelampiasan Stres

Stres tidak saja bisa dialami oleh anak yang mengikuti PJJ, tapi bisa juga orangtua. Kalau biasanya anak berada di sekolah selama setengah hari, sekarang di rumah terus. Pekerjaan harian yang dilakukan harus menata ulang lagi waktunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun