Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Hari Raya Galungan dan Kuningan di antara Paskah dan Puasa

14 April 2021   16:45 Diperbarui: 15 April 2021   01:09 1998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Umat Hindu bersembahyang saat Hari Raya Galungan di Pura Aditya Jaya, Rawamangun, Jakarta Timur, Rabu (14/04/2021). (Foto: KOMPAS.COM/GARRY LOTULUNG)

Beberapa akun resmi milik pemerintah (pusat, daerah) atau OPD (organ pemerintah daerah) juga melakukan hal sama. Tidak hanya terpusat kepada satu keyakinan tertentu. Sungguh, ini sebuah kebahagiaan yang tak ternilai.

Walaupun terkesan sederhana, simpel; namun suasana batin yang tercipta bisa berbeda. Orang yang mendapat ucapan, merasa dihargai. Di-uwongke, kalau pinjam bahasa Jawa. Merasa di-manusiakan. Penghargaan pada adanya sebuah perbedaan.

Galungan dan Kuningan sebenarnya dua hari raya yang berbeda, tapi di linimasa sosial ada yang mengucapkannya secara bersamaan. Tidak tepat, kecuali diberi tanggal supaya ada pembedanya. Sepuluh hari pasca Galungan, itulah yang dinamakan Kuningan. Pada saat itu, mengadakan upacara menghaturkan sesaji yang dilaksanakan pada pagi hari.

Foto udara 3 tempat ibadah di Desa Balun. Sumber: jatim.idntimes.com/Ardiansyah Fajar
Foto udara 3 tempat ibadah di Desa Balun. Sumber: jatim.idntimes.com/Ardiansyah Fajar
Desa Pancasila

Berbicara tentang keragaman dan keharmonisan tiga agama yang tersebut di awal tulisan ini, secara nyata kehidupan itu nampak pada sebuah komunitas warga yang ada di Jawa Timur, tepatnya di Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan. Letaknya tidak jauh dari poros utama Surabaya-Tuban, sekitar 1 kilometer.

Luas wilayah Desa Balun 621,103 hektar. Penduduknya ada 4.730 jiwa dengan 1.234 keluarga. Mayoritas warga, yakni 1.466 jiwa, bermata pencarian sebagai petani atau petambak.

Aroma kebinnekaan terhirup kuat saat berada di Balai Desa Balun. Sekitar 200 meter dari tempat ini, terdapat tiga tempat ibadah yang berbekatan. Ada masjid, gereja, dan pura.

Ketiga tempat ibadah itu berdekatan juga dengan lapangan desa, dengan jarak sekitar 100 meter. Pada sebelah barat lapangan berdiri Masjid Miftahul Huda berasitektur Timur Tengah dengan nuansa hijau dan kuning. 

Di selatan masjid itu terdapat bangunan berarsitektur Bali, yang dipisahkan jalan lingkungan selebar 4 meter. Bangunan yang menghadap ke arah selatan itu adalah Pura Sweta Maha Suci. Kemudian, sekitar 70 meter di depan masjid  atau di timur lapangan terdapat bangunan gereja Greja Kristen Jawi Wetan (GKJW) yang menghadap ke arah barat.

Suasana ibadah umat Hindu di Desa Balun. Sumber: goodnewsfromindonesia.id
Suasana ibadah umat Hindu di Desa Balun. Sumber: goodnewsfromindonesia.id
Sekilas Galungan dan Kuningan

Selain Hari Raya Nyepi, berhubung tidak ada tertulis di kalender, kadang saya bertanya dan mencari tahu di internet. Saudara/i yang tengah beribadah di Pura yang tak jauh rumah ini sedang ada apa ya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun