Mohon tunggu...
Cendani MadyaNhingswari
Cendani MadyaNhingswari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang tertarik dan peduli dengan tradisi dan budaya Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Uniknya Tradisi Desa Lokapaksa di Bali, Potong Kerbau Menjelang Hari Raya Suci Galungan dan Kuningan

12 Maret 2024   09:35 Diperbarui: 12 Maret 2024   09:57 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyembelihan Kerbau di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali (Dok. pribadi)

Galungan dan Kuningan merupakan salah satu hari raya suci bagi umat Hindu di Indonesia. Perayaan hari suci ini tentu tak terlepas dari percikan adat dan budaya Nusantara, seperti di Bali yang dalam pelaksanaannya, hari raya ini terdiri dari beberapa rangkaian. Salah satunya adalah Penampahan, yakni sehari sebelum Galungan atau Kuningan. Hari Penampahan ini identik dengan pemotongan atau penyembelihan binatang untuk sarana upacara dan dimaknai sebagai upaya menghilangkan sifat-sifat negatif yang tersimbolkan pada binatang tersebut.

Binatang yang umumnya disembelih pada hari Penampahan ini adalah babi, namun berbeda dengan yang terjadi di Desa Lokapaksa, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Bali. 

Masyarakat Desa Lokapaksa biasa menyembelih kerbau di hari Penampahan Galungan maupun Kuningan. Menurut penuturan I Gusti Agung Yoga Sukanti, selaku Prajuru Desa Adat (Penyarikan Adat) Lokapaksa, tradisi ini diawali oleh sebuah dusun di Desa Lokapaksa yang Bernama Dusun Gunung Ina. 

Di sana terdapat banyak peternak kerbau, kemudian mereka memotong atau menyembelih kerbau di hari Penampahan sebagai bentuk rasa syukur kepada leluhur (Betara-Betari) dan para Dewa yang dalam hal ini Tuhan dengan segala manifestasinya karena sudah memberikan keselamatan dan berkah yang melimpah untuk hari raya Galungan dan Kuningan. 

Selain itu, pemotongan kerbau ini juga mengandung filosofi menaklukkan dan menghilangkan sifat buruk seperti kemalasan dan keserakahan yang tersimbolkan pada binatang kerbau tersebut. Dalam prosesi ini, kerbau yang dipotong juga didoakan agar dalam penciptaannya kembali atau kelahiran kembali (reinkarnasi) menjadi makhluk yang lebih mulia. Pemotongan kerbau ini pun kemudian menjadi tradisi yang dilakukan secara turun-temurun sejak dahulu kala.

Hingga saat ini, setiap Penampahan Galungan dan Kuningan masyarakat Desa Lokapaksa biasa memperjualbelikan dan memasak daging kerbau menjadi berbagai macam olahan sebagai keperluan sarana upacara. Hal ini merupakan kearifan lokal yang terus dilestarikan dari generasi ke generasi, sehingga tradisi potong kerbau menjadi keunikan tersendiri yang dimiliki oleh Desa Lokapaksa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun