Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kalian Saja yang Tak Kenal Watak Bu Risma

22 Januari 2021   17:00 Diperbarui: 22 Januari 2021   17:03 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bu Risma saat Parade Surabaya Juang (foto: dok. pribadi)

Bu Risma itu sudah kerja keras
Masih saja kau kritik pedas
Memangnya kau sendiri bisa melakukan lebih cerdas dan tangkas


Risma itu seorang ibu
Tahu sendirilah bagaimana  karakter seperti itu
Kasih sayangnya pada anak bak seorang pembantu


Dia tulus bekerja sekuat tenaga
Buat kesejahteraan anak-anaknya
Walau ia sendiri susah, tetap akan menunjukkan wajah bahagia


Kalian itu sebenarnya tahu
Atau pura-pura tak mau tahu
Atau sudah putus tak punya urat malu


Walau Risma cuma berasal dari Surabaya
Gaungnya tak kalah dengan gemerlap ibukota Jakarta
Tak butuh sensasi berita murahan, karena namanya sudah lebih mendunia


Jabatan baginya hanyalah amanah
Kedudukan dan pangkat bukan ia yang meminta-minta, karena ia sadar, mengemban itu tidaklah mudah
Harus dijalankan sepenuh hati dan tabah walaupun susah


Kalian itu pasti ngiri paling
Karena namanya jadi media darling
Dan kau tak mampu membuat kenyataan ini berpaling


Maka blusukan pun kalian jadikan senjata
Menembak sasaran dengan dalih sandiwara
Padahal yang kalian tuduhkan  terbukti nyata ada


Kalian kurang baca berita atau apa
Sepak terjang wanita perkasa saat berkarya
Turun tangan memberi keteladanan biar anak buah tak berleha-leha


Datang paling pagi, pulang sudah larut malam, betapa sungguh mulia nian
Apa kau sanggup melakukan seperti yang dia kerjakan
Jangan asal cuap kalau kalian sendiri cuma duduk manis di kantoran


Dengan bercakap dan turun langsung ke lapangan
Dia mencari tahu sunber akar persoalan
Supaya ada titik terang yang bisa membuka jalan


Ah, kalian saja yang mengada-ada
Mencari-cari celah salah yang bisa dibuka
Apa karena tak ikutan bisa mencicipi kue dan buah sejahtera hasil tangan dinginnya


Belajarlah dari sepak terjangnya dalam menyejahterakan penduduk kota
Dari perkembangan mental sosial anak, kebutuhan kaum pekerja dan milenial, hingga kehidupan para lansia diperhatikannya
Tak sekadar bisa bikin seribu taman kota,  tapi juga membangun spirit kebanggan dan keberagaman warga


Main-mainlah ke Surabaya sini
Era teknologi digital sudah banyak menanti
Jangan harap kau bisa lagi bermain mata dengan suap dan korupsi


Betul, Risma kini boyong ke ibukota negara
Tugas  jauh lebih besar dinanti rakyat se-Indonesia raya
Dia tentu mampu kalau kalian semua menyambutnya dengan riang ria


Tak perlu sinis karena kalah pamor nama
Itu tak penting, baginya kesejahteraan rakyatnya itu yang lebih utama
"Jangan musuhi rakyat saya, lawan saya"


Aduh, ibu, merinding bulu kuduk
Saat kau sampaikan itu di depan ribuan pasang mata yang lagi duduk
Mendengar cerita ketulusanmu yang bisa membuat hati campur aduk


Tetaplah berjuang dengan sepenuh jiwa nan suci
Tak usah ladeni ocehan tak berguna barisan sakit hati
Tetaplah melawan mereka dengan kekerasan tulus nurani


Seperti yang sering kau katakan kepada kami
"Jabatan itu amanah dari pada-Nya, saya harus mempertanggungjawabkannya dengan baik dan benar hingga semuanya selesai"
Doa kami dari jauh akan senantiasa mengiringi

 

© Hendra Setiawan

22-01-2021

*) 30 hari dari walikota ke menteri sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun