Mohon tunggu...
Helen Febrianti
Helen Febrianti Mohon Tunggu... MAHASISWA

Menonton film, membuat desain grafik dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Seni

Branding Produk Anyaman Lidi: Strategi Pemasaran dan Edukasi Nilai Ekonomi Kreatif di Desa Cahya Negeri

15 September 2025   08:05 Diperbarui: 15 September 2025   08:05 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kerajinan tangan anyaman lidi menjadi piring

Cahya Negeri -- Potensi UMKM di Desa Cahya Negeri kian mendapat perhatian melalui program kerja bertajuk "Branding Produk Anyaman Lidi: Strategi Pemasaran dan Edukasi Nilai Ekonomi Kreatif di Kalangan UMKM Desa Cahya Negeri." Program ini hadir sebagai jawaban atas berbagai tantangan yang selama ini dihadapi para pelaku UMKM kerajinan anyaman lidi.

Produk anyaman lidi sebenarnya memiliki nilai seni dan fungsi yang tinggi, namun selama ini pemasarannya masih terbatas. Hasil observasi menunjukkan bahwa sejumlah permasalahan menghambat pengembangan UMKM, antara lain belum adanya branding dan identitas produk, keterbatasan produksi karena hanya dilakukan sendiri oleh pelaku, pasar yang masih sempit (hanya dipakai untuk acara hajatan atau kebutuhan masyarakat setempat), serta minimnya edukasi mengenai nilai ekonomi kreatif. Selain itu, belum ada media promosi yang dapat memperkenalkan produk ini secara luas.

Melihat persoalan tersebut, program kerja mahasiswa menghadirkan beberapa solusi strategis. Pertama, dilakukan penguatan branding dengan merancang nama merek dan logo yang menjadi identitas resmi produk anyaman lidi dari Desa Cahya Negeri. Kedua, diselenggarakan pelatihan digital marketing untuk membekali pelaku UMKM dengan kemampuan memasarkan produk secara daring melalui media sosial.

Selain itu, program ini juga mendorong pelaku UMKM agar mulai memasarkan produk di pasar lokal maupun pusat kerajinan. Tidak kalah penting, pelaku UMKM diberikan edukasi tentang ekonomi kreatif, sehingga mereka menyadari bahwa kerajinan anyaman lidi bukan hanya bernilai fungsional, tetapi juga memiliki daya saing sebagai produk unggulan desa.

Dari rangkaian kegiatan tersebut, sejumlah capaian mulai terlihat. Produk anyaman lidi kini telah memiliki identitas merek dan logo, pelaku UMKM mulai memahami strategi promosi digital, serta terbuka peluang memperluas pasar ke luar desa. Lebih dari itu, kesadaran masyarakat mengenai potensi kerajinan sebagai bagian dari ekonomi kreatif semakin meningkat.

Program ini diharapkan menjadi titik awal berkembangnya UMKM anyaman lidi Desa Cahya Negeri menuju pasar yang lebih luas. Dengan kolaborasi antara masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah desa, produk lokal yang semula hanya digunakan untuk hajatan dapat bertransformasi menjadi komoditas unggulan yang mampu bersaing di pasar ekonomi kreatif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun