Berbeda dari film dokumenter lainnya, film ini penuh emosi dapat dilihat bagaimana tokoh film dokumenter menyampaikan kisahnya dengan penuh haru. Selain itu, dibalik kisahnya ada hal yang paling menarik perhatian saya yaitu sinematografi dan penempatan sudut pandang kamera terhadap objek sangat indah.Â
Seluruh set pada film menampilkan kesan yang hangat sehingga nyaman dipandang mata. Sang sutradara Firgiawan, mengangkat isu ini terinspirasi dari kasus pencurian ikan oleh kapal asing di laut Natuna.Â
Dari cerita  tersebut, dia ingin mengetahui dan menyajikan bagaimana sudut pandang kehidupan nelayan di Indonesia. Film ini juga terpilih sebagai pemenang program Apresiasi Film BFIA 2022 kategori film dokumenter pendek.Â
Menurut penulis cerita secara keseluruhan film ini sangat bagus, ada banyak pelajaran yang dapat dipetik setelah menonton film ini. Salah satunya yaitu, meneladani sikap pantang menyerah pak Uus ditengah keterbatasan dan kekurangan yang dimilikinya.Â
Sebagai generasi muda dengan segala kemudahan dan kelengkapan fasilitas hendaknya kita memiliki semangat lebih, pantang menyerah serta melakukan yang terbaik dalam kehidupan. Senantiasa bersyukur dan menerima diri sendiri baik kurang atau lebihnya karena Tuhan memang menciptakan setiap mahkluk berbeda-beda.