Mohon tunggu...
Hedy Lim
Hedy Lim Mohon Tunggu... Guru - Guru

Seorang pembelajar yang pernah mengajar untuk tambahan, lalu mengajar sebagai profesi dan mengajar sebagai panggilan. Apapun alasannya, selalu suka mengajar, dan sekarang (setidaknya menurut PLPG) adalah seorang guru profesional :p

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Smart Board - Masih "Smart" kah?

25 Juni 2019   09:12 Diperbarui: 25 Juni 2019   11:20 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kilas Balik

Teringat 21 tahun lalu, setelah sekitar 2 tahun memulai profesi guru, alat bantu presentasi di kelas adalah OHP projector. Dengan ruangan kelas sendiri, OHP menjadi alat mewah (bagi saya) untuk menemani mengajar.

Kepala Sekolah dulu memberikan apresiasi pada saat saya menjelaskan beberapa bagian geometri seperti membagi sebuah sudut menjadi dua bagian sama besar (garis bagi pada segitiga), menggambar lingkaran dalam dan luar sebuah segitiga, menggunakan jangka langsung pada plastik transparant di atas layar kaca OHP, sambil mengatakan "lho kok jadinya saya lebih ngerti sekarang ya, pasti lebih gampang nih bagi siswa mengikutinya". Wah bangganya, "hi-tech" sekali.

Pemakaian OHP berlanjut sampai sekitar 5-6 tahun berikutnya. Oh ya, OHP bukan jadi satu-satunya alat bantu di kelas ya, melainkan hanya salah satu saja dan pemakaian tergantung topik dan keadaan serta RPP.

Foto di featured image adalah contoh plastik presentasi dengan OHP Projector. Masih tersimpan rapi satu file yang ini. Ini plastik utama, saat penjelasan ditumpuk dengan plastik kosong untuk coretan atau tambahan langsung . #nostalgia

Selanjutnya presentasi di kelas berkembang dengan penggunaan PPT. Beberapa orang (mungkin guru) mampu membuat PPT interaktif, namun tak sedikit pula guru yang curhat tidak adanya waktu untuk membuat PPT canggih seperti itu. Hehe urusan waktu bagi guru memang sudah melegenda, kurang selalu apalagi jika guru dihantui berlebihan seputar pekerjaan kelengkapan administrasi dan menjadi EO acara sekolah (yang guru pasti paham benar soal EO ini).

Namun saat itu, belum ada sarana komputer permanen di dalam kelas, jadilah sering meminjam lab komputer untuk memindahkan kelas ke sana, demi bisa presentasi PPT. PPT nya pun dilengkapi dengan suara, agar memudahkan siswa mengerti secara individual. Jadilah rekam-rekaman suara untuk dimasukkan ke dalam PPT, dan waktu itu dilakukan di rumah di saat anak saya masih balita. Setiap mau rekam suara, si balita diminta keluar rumah dulu karena dia pasti dengan lucunya selalu ikut-ikutan.

Papan Tulis Pintar

Bertahun-tahun setelah itu, di tahun 2008, akhirnya masuklah komputer (tabung) ke dalam kelas beserta jaringan internet dan projector, maka semakin mudahlah menggunakan alat bantu PPT maupun menunjukan video atau gambar-gambar dari web tertentu.

Namun seperti pernah saya ceritakan di tulisan-tulisan terdahulu, bahwa kekuatan PPT saya bukanlah terletak pada daya tarik tampilannya saja, warna-warni, blink-blink, namun lebih kepada memanfaatkan fungsinya sebagai papan tulis pintar. Sentuhan tulisan tangan (bantuan wacom pad dan pen nya) pada beberapa bagian penjelasan yang sudah diletakkan terlebih dahulu di PPT, menurut saya menambah kekuatan guru untuk tetap terlibat langsung sewaktu menjelaskan di depan siswa. Dengan posisi tubuh tetap menghadap siswa (tidak perlu membelakangi karena tidak menulis di papan tulis biasa lagi), interaksi berjalan lebih lancar. Dan saya selalu katakan bahwa itulah papan tulis pintar saya. "My Smart Board - interactive whiteboard".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun