Mohon tunggu...
Hazal
Hazal Mohon Tunggu... Guru - Peneliti Karya Sastra

Anak sholeh kelahiran '96. Asal kota Raha kabupaten Muna. Senang membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Demi Permata Hati, Tidak Jarang Teh Manis Menjadi Lauk

5 Mei 2024   14:05 Diperbarui: 5 Mei 2024   14:09 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Pixabay.com

Tapi ternyata tidak sesuai harapan. Yang ada hanyalah penolakan. Masih terbayang jelas wajah itu, ketika saya menawarkan jasa gratis tapi ekspresi dari setiap pemilik bengkel seolah ada kecurigaan tertentu sehingga kemudian mereka menolak untuk menerimaku.

Pahit? Ya, memang pahit. Bahkan akibat dari penolakan itu telah mempengaruhi mental dan psikologi. Kepercayaan diri seolah dirobek-robek. Benar saja, karena banyaknya penolakan sehingga membuat saya tidak lagi percaya diri untuk mencoba menawarkan diri menjadi seorang mekanik.

Ada ketakutan, kekhawatiran, dan dengan semua pikiran negatif lainnya. Cukup pahit, semua perlakuan itu juga sangat cukup untuk menorehkan luka pada batin seorang lelaki. Tapi demikianlah hidup.

Mengingat betapa sulitnya kehidupan, tidak jarang air mata menetes di balik tembok kamar. Juga terkadang menetes di perjalanan. Ada begitu banyak luka batin yang telah terukir. Hanya saja kalian tidak pernah tahu itu.

Tetap saja pura-pura tangguh, walaupun sebetulnya sudah babak belur oleh keadaan. Kalian perlu tahu, demi orang-orang yang tersayang, demi permata hati, tidak jarang teh manis menjadi lauk.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun