Mohon tunggu...
ManG JIMs
ManG JIMs Mohon Tunggu... Lainnya - orang desa

Change world with love

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sadisnya Kecewa

23 April 2022   01:41 Diperbarui: 23 April 2022   01:49 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

raungan pilu menggema di jero iga. melelehkan senyum yang masih tersisa. getarnya menelusup rongga darah. mencabik aorta telanjang. hape masih menempel di pipi. di sebrang sana masih ada cerita. tapi di telinga terasa tawar, suaranya umpama ranting kering. merusak irama jantung. sekejap sunyi mengharu biru. tensi darah sejenak turun. tulang pun tak kuasa menahan beban. gelap sudah, cahaya buli mata lenyap.

tentu rasa dipukul pulang balik. drop. umpama bandul jam dinding. menyanyikan liturgi satu jam sekali membawa pesan. tak ada kata kata dalam kecewa. hanya rasa berkecamuk. mencari pintu ke luar. namun semuanya tertutup. berputar pada labirin. tanpa ujung. semuanya, menjadi adonan yang terus diaduk. ketika sudah bulat, dilempar kembali. dibejek lagi sampai gepeng. dibulat bulatkan lagi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun