Pak Osman membatin seraya meringkuk di sudut penjara, ia memeluk lutut dan membenamkan wajahnya, perasaan khawatir akan kondisi anak istrinya tertepis begitu saja, ketika ia membayangkan istrinya sanggup menghidupi diri dan anaknya dengan menjadi babu di rumah orang kaya, sambil menunggunya keluar dari penjara dan kembali mencari sumber penghidupan lain, tapi semoga saja bukan dengan cara menyewa tanah.
8 Januari 2018
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!