"Ayah hanya ingin berbagi dan berbagi tidak perlu melihat kita kaya atau miskin, kan? Tapi tentang  bagaimana kita mampu untuk berbagi. Percuma saja kita kaya tapi tidak mampu berbagi."
Aku seketika terdiam atas perkataan Ayah dan ternyata aku masih terlalu anak-anak untuk mengerti hal ini.
"Sudah ayo kita pulang, lagi pula Ayah masih menyimpan makanan kok dirumah."
Aku tersenyum senang lalu aku meminta maaf karena sempat merasa kesal.
"Tak apa nak, semakin hari kamu akan mengerti apa arti bersyukur dan berbagi yang sesungguhnya."
Aku beruntung menjadi perempuan yang dibesarkan oleh pria sehebat ini, Ayahku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!