Mohon tunggu...
Hassya Nafisah Samha Halim
Hassya Nafisah Samha Halim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

S1-Ilmu Informasi dan Perpustakaan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Angka Literasi yang Tak Kunjung Membaik

7 Juni 2022   22:20 Diperbarui: 7 Juni 2022   23:00 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Permasalahan terkait literasi di Indonesia sebenarnya harus segera di benahi. Berdasarkan dari hasil survey Program for International Student Assessment (PISA) yang di rilis Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) pada tahun 2019, Indonesia menempati peringkat ke 62 dari 70 negara berkaitan dengan tingkat literasi, atau berada dalam peringkat 10 negara terbawah yang artinya memiliki tingkat literasi rendah. 

Menurut data dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization), minat baca pada masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001% artinya, dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang rajin atau gemar membaca.

Berdasarkan pada data dari UNESCO serta dari PISA tersebut telah membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memang memiliki daya minat baca yang rendah sehingga menyebabkan tingkat literasi di Indonesia juga rendah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, literasi adalah kemampuan menulis dan membaca; pengetahuan atau keterampilan dalam bidang atau aktivitas tertentu; dan kemampuan individu dalam mengelola informasi dan pengetahuan untuk kecakapan hidup. Seperti dunia yang terus berevolusi, definisi dari literasi juga terus berevolusi dan berkembang. 

Pengertian literasi yang baru memunculkan paradigma baru pula. Pengertian dari literasi pada masa kini tidak hanya terkait pada membaca serta menulis, akan tetapi lebih luas lagi. Kini literasi tidak hanya sebatas pada buku atau bacaan saja akan tetapi lebih mengarah kepada kemampuan seseorang dalam menganalisis 

suatu tulisan atau bacaan serta memahami konsep dari bacaan tersebut. Literasi saat ini mulai berkembang dari literasi digital, literasi teknologi, literasi media, literasi sains, literasi sekolah, literasi komputer, literasi informasi dan masih banyak lagi.

Di masa depan apabila sumber daya manusia (SDM) suatu negara tidak mampu untuk mengikuti arus perkembangan zaman maka, dapat dipastikan negara tersebut akan tertinggal dari bangsa atau negara yang lain. Tingkat literasi akan menentukan kualitas dari sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki oleh suatu negara.

Semakin tinggi tingkat literasi seseorang maka semakin luas pula wawasan ilmu yang dimiliki oleh orang tersebut sehingga membuka cakrawala baru. Tingkat literasi di Indonesia juga dipengaruhi dengan tingkat pendidikan penduduk Indonesia serta budaya membaca masyarakat Indonesia.

Globalisasi yang semakin luas tanpa batas, perkembangan dari IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi), informasi, dan komunikasi juga telah berkembang dengan pesat. Akan terjadi ketimpangan apabila adanya ketidakseimbangan antara IPTEK, informasi, dan komunikasi dengan kemampuan literasi yang baik. 

Kemampuan literasi pada era sekarang merupakan kemampuan yang sangat penting. Di era keterbukaan informasi yang kian merebak harus di barengi dengan kemampuan literasi yang baik, terutama literasi digital serta literasi media. Literasi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam menghadapi masa depan yang lebih cerah terutama untuk para remaja atau generasi muda sebagai penerus bangsa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun