Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Efek Domino: Orang Indonesia "Terpaksa" Tidak Jalan Kaki

17 Oktober 2022   06:00 Diperbarui: 17 Oktober 2022   06:12 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kondisi Jakarta, memaksa warga berkendaraan, Senayan (14/10/22). Sumber: DokPri

Sedikit menulis tentang kebiasaan masyarakat Indonesia, yang nampak "kurang" suka jalan kaki. 

Padahal jalan kaki sangat sehat dan efisien. Kenapa orang tidak suka? Ya dipaksa oleh keadaan atau bentukan karakter sejak dini. 

Antar kekurangan tersebut ketemu di persimpangan, maka terjadilah "kesan" tidak suka itu.

Sebenarnya bangsa kita, bukan malas berjalan kaki. Tapi terpaksa naik kendaraan. 

Keterpaksaan inilah yang membentuk karakter, sehingga ikut memengaruhi seluruh aspek hidup kehidupan.

Terpaksa utang untuk beli kendaraan, walau tidak punya garasi, parkir pinggir jalan dan tidak malu pada tetangga, akibat terpaksa punya kendaraan.

Selanjutnya terpaksa pilih merek kendaraan karena gengsi dengan tetangga atau atau teman ataupun keluarga, dan seterusnya.

Gegara merek lupa bikin garasi, efek domino sangat jauh dan panjang. Padahal sebenarnya, bila tidak punya garasi berarti belum berhak miliki kendaraan.

Karena fasilitas pejalan kaki yang kurang atau bahkan tidak memungkinkan seperti di luar negeri. 

Pejalan kaki tidak dihargai, pedestrian dijadikan jalan alternatif kendaraan roda dua, semua karena karakter yang buruk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun