Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Parah, Indonesia Belum Sistematis Menangani Sampah

19 Januari 2020   18:45 Diperbarui: 20 Januari 2020   19:23 1078
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pemandangan seperti tumpukan sampah ini sangat mudah ditemukan di seluruh Indonesia. Sumber: Dokpri.

Padahal PLTSa tersebut sudah diresmikan pengoperasiannya sejak bulan maret tahun 2019 dengan anggaran sangat besar sekitar Rp. 900 M. 

Juga masih banyak masalah dan permasalahannya belum beres, seperti amdal, tipping fee, dan ketidaksiapan PLN untuk membeli listriknya. Terkesan proyek ini dikerjakan secara terpaksa tanpa memikirkan azas manfaat.

Baca juga:
BPPT Hadirkan Inovasi PLTSa Merah Putih Bantargebang, Solusi Atasi Timbunan Sampah di Kota Besar
Proyek Pembangkit Listrik dari Sampah Bantargebang Habiskan Rp.900 Miliar

Pembangunan Pilot project PLTSa Merah Putih Bantargebang milik Provinsi DKI Jakarta yang berlokasi di Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat, berlangsung dalam waktu cepat yakni kurang satu tahun, sejak ground breaking pada tanggal 21 Maret 2018 sampai peresmian tanggal 25 Maret 2019.

Setelah sebelumnya di Sunter Jakarta Utara yang gagal, ahirnya TPST Bantar Gebang menjadi lokasi pilot project PLTSa yang merupakan proyek kerja sama antara Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Pemprov DKI Jakarta dengan kapasitas 100 ton/hari, PLTSa direncanakan menghasilkan output listrik hingga 700 kW/jam. 

Inovasi teknologi PLTSa dalam pengelolaan sampah khususnya di perkotaan merupakan wujud ambisius pemerintah yang diperankan oleh BPPT dalam rangka mendukung  pencapaian target pembangunan berkelanjutan. 

Ternyata hanya isapan jempol saja. Karena sampai sekarang tidak mampu beroperasi sesuai harapan.

Target Indonesia Bebas Sampah Molor

Sebagaimana yang telah dicanangkan sendiri oleh Pemerintah cq: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) saat pencanangan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 21 Februari 2016 di Bundaran Hotel Indonesia Jakarta.

Dimana pada saat itu pula dicanangkan kebijakan Kantong Plastik Berbayar (KPB) yang juga menemui banyak resistensi. Karena dana KPB ini belum diketahui kemana rimbanya dana itu. 

Juga beberapa bulan kemudian diganti lagi nama programnya dari KPB ke Kantong Plastik Tidak Gratis (KPTG). Semua ini pertanda oknum birokrasi bekerja serampangan yang tiba masa tiba akal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun