Mohon tunggu...
H.Asrul Hoesein
H.Asrul Hoesein Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang Sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Jakarta http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Pemerhati dan Pengamat Regulasi Persampahan | Terus Menyumbang Pemikiran yang sedikit u/ Tata Kelola Sampah di Indonesia | Green Indonesia Foundation | Founder PKPS di Indonesia | Founder Firma AH dan Partner | Jakarta | Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia - YAKSINDO | Surabaya. http://asrulhoesein.blogspot.co.id Mobile: +628119772131 WA: +6281287783331

Selanjutnya

Tutup

Money

Inovasi Syarikat Islam Dalam Membangun Ekonomi Umat

31 Agustus 2017   23:41 Diperbarui: 1 September 2017   01:31 5351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi Syarikat Islam Dalam Membangun Ekonomi Umat (Dok-Asrul)

Pembangunan  Agribisnis merupakan pembangunan industri pertanian serta jasa yang  dilakukan sekaligus (hulu-hilir) atau sebuah proses dari tanah kembali  ke tanah, ini akan dilakukan secara simultan dan harmonis oleh Syarikat Islam dalam membangun ekonomi umat. 

 

Sering kita  dapatkan selama ini adalah industri pengolahan (agroindustri) berkembang  di Indonesia, tapi bahan bakunya dari impor. Di pihak lain, peningkatan  produksi pertanian tidak diikuti oleh perkembangan industri pengolahan  (membangun industri berbasis sumberdaya domestik atau lokal), sehingga perlu  pengembangan Agribisnis Vertikal untuk menghindari bahan baku dari luar  wilayah regional, nasional dan impor. Umat  harus segera  dimampukan untuk memberdayakan kearifan lokal atau sumber daya alam yang  ada di wilayahnya.

Membangun Agribisnis adalah keniscayaan  membangun keunggulan bersaing di atas keunggulan komparatif. Dalam arti  bahwa membangun daya saing produk agribisnis melalui transformasi  keunggulan komparatif menjadi keunggulan bersaing, yaitu dengan cara  mengembangkan sub-sistem hulu (pengolahan pupuk organik, pembibitan dan  penunjang lainnya berbasis kearifan lokal) dan pengembangan sub-sistem  hilir yaitu pendalaman industri pengolahan ke lebih hilir (pengembangan  home industri berbasis umat) dan membangun jaringan pemasaran secara nasional dan internasional (orientasi ekspor).

Program pertanian terpadu bebas sampah (Integrated Farming Zero Waste) ini tentu  akan berfungsi ganda. Selain mendukung keberlanjutan dalam produksi  sektor pangan, juga akan mengawal program Indonesia Bebas Sampah 2020.  Pada prinsipnya membangun pertanian organik harus seiring dengan  pengelolaan sampah organik. Karena sampah organik bagian terpenting atau  menjadi bahan baku utama dalam produksi pupuk organik. 

Itulah kaitan  keberlanjutannya, yang selama ini tidak diperhatikan dengan baik oleh  pemerintah dalam membangun pertanian Indonesia, sampah sebuah sumber  daya yang diabaikan keberadaannya. Hanya dianggap musuh. Ini semua yang  akan dikembalikan marwahnya oleh Syarikat Islam kepada fungsi dan eksistensi yang  sebenarnya, agar menjadi kekuatan baru membangun dan mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Syarikat Islam akan menjadi pelopor  dalam membumikan pembangunan agribisnis Indonesia melalui pertanian  organik dalam otonomi daerah yang berkelanjutan. Pembangunan Ekonomi  Desentralistis-Bottom-up, yang mengandalkan  industri berbasis  Sumberdaya lokal (kearifan lokal). Pada ahirnya pembangunan ekonomi  nasional berbasis umat akan terjadi di setiap daerah (Desa membangun  Indonesia). Syarikat Islam akan membangun sistem agribisnis yang  digerakkan oleh kekuatan inovasi umat di desa dalam mewujudkan ketahanan  pangan nasional yang didambakan bersama, sekaligus mengawal program Nawacita pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pengembangan pertanian organik Indonesia, yaitu mengawal visi-misi Jokowi-JK, khususnya pada halaman 36 yang akan membangun 1000 demplot desa organik di Indonesia. Indonesia  harus bisa menjaga ke-Indonesian yang agraris tersebut. Termasuk juga  menjaga perekonomian tanah air menuju Indonesia Hebat.

Jakarta, 26 Agustus 2017

H. Asrul Hoesein

Direktur Eksekutif Green Indonesia Foundation, Jakarta 

[Penulis juga sebagai Penggiat dan Pemerhati Persampahan Indonesia] 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun