"Ia memang tidak menuliskan apa-apa hari ini, Kak. Ia hanya mengembalikan kertas kosong yang kami berikan sambil berkata bahwa hatinya sedang kosong."
**
Hari keenam, perempuan itu kembali ke Kedai Kata di waktu yang sama. Ia kembali berjalan menyusuri dinding hingga kembali menjumpai tulisan dari sosok berinisial AM.
Cinta bisa membuat orang menjadi buta dan tuli. Seperti halnya yang kurasakan. Cinta telah membutakan akalku.
AM
Tak salah lagi, sosok itu memang benar AM yang ada di dalam pikiran perempuan itu.
Hari ketujuh. Seperti yang sudah diprediksi, sosok berinisial AM datang ke Kedai Kata. Sebelum ia sempat duduk, si Perempuan juga datang ke Kedai Kata. Mereka saling beradu pandang. Tidak ada percakapan di antara mereka, sebagaimana tidak ada percakapan di antara para pelanggan Kedai Kata.
Setelah berhari-hari menyelami kata-katanya, kini perempuan itu dapat memastikan bahwa sosok berinisal AM yang ada di hadapannya adalah sosok AM yang ada di dalam pikirannya.
"Maafkan aku." ucap AM sambil menunduk.
"Mati kamu dasar pembunuh!"
***