Mohon tunggu...
Rena Siva
Rena Siva Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

https://www.wattpad.com/user/Rena_Siva Instagram : rena_siva08 Salam kenal. Terima kasih sudah mampir ke blog saya. Hanya satu pesan jangan menyalin karya saya tanpa izin ya.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Dream & Love Part 1 | 02. Ketidaksengajaan (03)

19 Februari 2017   14:46 Diperbarui: 19 Februari 2017   15:12 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari minggu adalah hari yang sangat dinanti oleh banyak orang. Suasana hari ini cerah dan awan pun tidak menampakan kemurungannya. Sena dan Eva menuju ke salah satu Mall terbesar di Jogja dengan motor Eva. Beruntung mereka sudah memiliki SIM C tidak perlu risau jika ingin berkeliling kota Jogja dengan motor karena akan bebas dari tilang selama masih membawa SIM.

Sesampainya di Mall mereka menuju ke basement parking mall tersebut. Acara jalan-jalan mereka hari ini tidak ditemani oleh Nena karena Nena tiba-tiba teringat kalo dia harus melengkapi syarat-syarat administrasi beasiswa yang dia daftar dan dia hanya punya waktu 4 hari untuk mengirimkannya secara online di website penyelenggara.  Dengan terpaksa mereka memutuskan untuk jalan-jalan berdua saja.

Eva dan Sena berkeliling berbagai gerai yang ada di mall tersebut untuk mencari baju untuk hadiah adik Eva. Tapi tampaknya Eva tidak hanya mencari pakaian untuk adiknya dia malah tergoda dengan baju di salah satu gerai, ia pun mengambilnya. Dengan sabar Sena menemani Eva yang berkeliling kesana kemari. Setelah 2 jam keliling tanpa lelah akhirnya Eva menemukan baju untuk adiknya. Sebuah t-shirt bergambar peta benua Asia berwarna biru cocok untuk adik laki-lakinya itu yang pengemar desain kaos yang unik.

Eva tampaknya puas dengan belanjanya hari ini. Sena yang menemaninya tidak membeli apapun hanya menemani dia saja. Eva tampak heran ke sahabatnya satu ini kenapa dia jarang beli pakaian padahal Sena juga bukan gadis berpenampilan cupu dan nora. Dia selalu menggunakan pakaian yang apa adanya tapi tidak ketinggalan jaman.

Mereka mengakhiri belanja hari ini dengan mampir ke salah satu outlet steak yang ada di dalam mall tersebut. Awalnya Sena menolak karena harganya pasti mahal tapi karena Eva memaksanya akhirnya dia menurutinya. Sena dan Eva pun duduk di salah satu sudut ruangan yang nyaman menurut mereka karena bisa melihat keseluruhan outlettersebut. Outlettersebut kebetulan tidak banyak pengunjung karena harganya terlalu mahal di kantong pelajar dan hanya nampak beberapa pengunjung saja.

Setelah menulis pesanan mereka, Sena menyerahkan pesanannya ke pramuniaga yang berdiri tepat disamping meja mereka. Eva tampak asik memandang beberapa pengunjung. Tapi pandangannya tiba-tiba terfokus ke salah satu pengunjung disana yang menggunakan topi dan sedang melepas kacamatanya. Dia tampak mengenali pengunjung tersebut. Kemudian dia membuka hpnya untuk melihat foto seseorang dan memastikan orang tersebut sesuai dengan orang yang di maksud atau bukan. Dia mulai kaget dan menutup mulutnya dengan tangannya seolah tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Dia merasa seperti sedang bermimpi.

“Sen... Sen...” Sambil meletakkan hpnya ke meja kemudian dia memegang kedua tangan Sena yang ia letakan di meja.

Sena tampak bertanya-tanya dan bingung dengan tingkah sahabatnya ini. Eva semakin menjadi jadi dan semakin erat memegang kedua tangannya sampai dia tidak bisa melepas pegangannya.

“Sen... coba kamu lihat pengunjung yang pake topi itu” Eva kemudian menunjukkan tangannya kearah laki-laki yang ia maksud. Sena pun langsung mengeser pandangannya yang tadinya fokus ke tangannya sembari menahan kesakitan ke arah pengunjung yang Sena maksud.

“Oh yang itu ya. Yang sedang sama laki-laki berambut kriting itu” Respon Sena datar seolah tak begitu ingin tahu lebih dalam dan diapun mengalihkan pandangannya ke Eva lagi.

“Ihhh dasar kamu ini pasti enggak tahu dia siapa” Eva masih memandang pengunjung itu tanpa bosan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun