Mohon tunggu...
R Hari Agung Wardoyo
R Hari Agung Wardoyo Mohon Tunggu... -

manchester united

Selanjutnya

Tutup

Politik

Tahun 2014 Sebagai Momentum Perubahan

5 Mei 2014   01:06 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

TAHUN 2014 SEBAGAI MOMENTUM PERUBAHAN

Pada tahun 2014 ini khususnya untuk Negara Indonesia ada sesuatu moment atau kesempatan untuk Negara ini. Adanya kesempatan ataupun juga perubahan untuk Negara ini kedepannya selama 5tahun kedepan. Pemilihan Umum Presiden dan caleg-caleg untuk Bangsa kita tercinta ini. Pemilu biasa disebutnya ialah untuk memilih calon Pemimpin Bangsa ini dan caleg nya juga. Calon yang bisa memimpin bangsa ini, bisa untuk mengayomi masyarakat bangsa Indonesia, agar masyarakat Indonesia bisa merasakan hidup sejahtera dan makmur. Pada tanggal 9 April kemarin bangsa Indonesia berbondong-bondong dating ke TPS (Tempat Pemilihan Suara) untuk memilih Para calon-calon petinggi negara Indonesia ini. Walaupun sebagian besar kita tidak kenal dengan para caleg-caleg itu, menurut saya semoga saja yang terpilih akan berkontribusi besar bagi Negara kita ini dan tidak hanya mementingkan hal hal pribadinya saja di Kursi DPR/MPR nanti ketika sudah terpilih nanti.

Untuk itu kita semua wajib untuk memilih dan juga menentukan calon calon untuk petinggi petinggi negara kita. Jangan hanya menjadi penonton, untuk tidak memilih. Karena kita juga yang akan nantinya merasakan kinerja para calon wakil rakyat itu secara tidak langsung. Kita lahir dan tumbuh dinegara yang besar ini. Negara terpadat penduduknya keempat didunia, tahun ini menentukan pilihannya. Dengan akal pikiran yang bersih dan cerdas kita dapat memilih pemimpin untuk memimpin Bangsa kita ini. Saya juga yakin, pemuda pemuda di Indonesia sekarang ini sudah terbuka wawasannya untuk memilih siapa calon petinggi-petinggi negara dan calon pemimpin negara ini dengan akal pikiran yang cerdas serta teliti.

Pada tahun ini juga banyak pemilih muda berpartisipasi untuk memilih di TPS. Suara suara yang dikumpulkan nantinya akan mendapatkan tempat di bangku DPR/MPR. Bagi saya ini pertama kalinya nama saya berada di TPS untuk memilih calon calon petinggi negara. Sebelumnya untu Pilkada DKI Jakarta saya sudah pernah memilih dan mencelupkan jari kelingking saya ke tinta ungu pertanda sudah wajib ikut serta memilih ke TPS.

Lihat saja di era orde lama, saat Presiden Soeharto masih menjabat. Saya tau berita ini dari orangtua saya sendiri. Di era Presiden Soeharto, katanya ekonomi lancar, hidup tenang, damai, tidak ada yang rebut disana sini, tidak ada demonstrasi sampai bakar baar ban gitu oleh oknum oknum tertentu atau mahasiswa.Enaknya kalau sudah ada dijaman itu dulu saya merasakannya walau belum lahir. Tapi sekarang sudah masuk jamannya era orde baru. Dijaman modern sekarang ini saya merasakannya. Berita dimeda media seringkali ada keributan, pelecehan social, perampokan, demonstrasi turun kejalan dan membakar ban, korupsi yang banyak beredar, pembunuhan, serta yang hangat diperbincangkan dimedia-media ialah pelecehan seksual dimasa kecil. Naudzubillahimin dzalik, semua kejadian itu bukan salah petinggi petinggi negara atau Presiden yang menjabat sekarang, tapi menurut saya itu kelalaian dari Hukum dinegara kita yang tercinta ini. Bagaimaa tidak, Hukum dinegara kita ini “runcing kebaeah tumpul keatas”. Maksud kalimat saya itu adalah; misalnya hukuman bagi para koruptor itu mudah atau sekali kedip langsung bayar dan ia bebas, walaupun dimedia hangat diperbincangkan namun seakan berita itu redup bak ditelan bumi. Tidak ada berita nya lagi, aoakah semudah itu para koruptor bebas dengan harta yang ia punya untuk membayar agar ia tidak masuk penjara? Seandainya ia masuk penjara, ia akan mendapatkan fasilitas mewah dilapasnya itu sendiri. Benar jaman sekarang itu yang berkuasa duit atau uang. Jadi yang miskin makin miskin dan yang kaya semakin kaya. Sungguh miris bagi saya sekarang ini. Dan maksud kata yang runcing kebawah tadi itu, misal; pencuri ayam di daerah daerah ia terkena hukuman beberapa tahun penjara, bandingkan saja dengan koruptor koruptor dinegara ini yang merampas yang bukan haknya. Ia seakan bebas mudah karena uang itu tadi yang akan berkuasa pada jaman ini.

Siapa yang bisa bertanggung jawab akan hal ini ? Hukum yang seharusnya ditegakkan seakan bisa dibeli oleh uang. Dibutuhkan pemimpin yang bersih dari korupsi dengan latar belakang yang bagus,jujur dan pemberani untuk masa jabatan 5 tahun kedepan dari tahun ini.

Ini momentum sebenarnya untuk masyarakat dan bangsa Indonesia ini, jangan disia-siakan momentum yang ada sekarang ini. Untuk menjadikan negara Indonesia makmur, tentram, adil, damai, sejahtera, BBM bersubsidi murah, bahan pokok murah itu yang diinginkan masyarakat kita. Beruntung bagi meraka yang berada dikalangan atas tidak terlalu memikirkan harga yang mahal, nah untuk yang dikalangan bawah masih banyak dinegara yang besar ini untuk semua semuanya menjadi terealisasi.Semua ingin hiduo rukun dan damai antar agama, suku, dan budaya. Semua pasti bisa asal jangan mementingkan diri sendiri terus menerus.

Bukannya saya membanding-bandingkan dengan negara lain, tapi sebagai contoh saja Negara besar seperti China itu menerapkan hukuman mati untuk para koruptor yang korupsi dinegaranya. Kenapa kita tidak ambil contoh yang positif dari negara tirai bamboo itu untuk tidak terulang-ulang kembali korupsi dinegara kita ini. Tidak ada salahnya bukan untuk dicoba? Yang tadinya pada gencar melakukan korupsi, mungkin setelah adanya hukuman mati untuk para koruptor di Indonesia, korupsi-korupsi dinegara kita mungkin akan berkurang bahkan bisa jadi tidak ada lagi yang korupsi.

Pemilu Presiden diadakan pada bukan juli nanti, semoga dengan adanya pemilu ditahun 2014 ini benar benar ada perubahan untuk negara kita yang tercinta ini. Sekian dari saya untuk menulis “Tahun 2014 sebagai tahun perubahan”. Mohon maaf jika ada perkataan yang salah dan merugikan orang lain. Kesempurnaan hanya milih ALLAH SWT dan kekurangan hanya milik saya.

Assalamualaikum Wr. Wb.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun