Mohon tunggu...
Harry Ramdhani
Harry Ramdhani Mohon Tunggu... Teknisi - Immaterial Worker

sedang berusaha agar namanya di (((kata pengantar))) skripsi orang lain. | think globally act comedy | @_HarRam

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ejakulasi Dini (Pendukung) Man-United dan Pilpres 2019

3 April 2019   12:37 Diperbarui: 3 April 2019   14:12 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketika Ole mengerang kesenegan (Foto: reuters)

Arsenal peringkat ke-3 dan 3 hari sebelumnya Ole sudah menjadi pelatih tetap Man-United dengan kontrak 3 tahun.

Tentu itu 2 preposisi yang tidak berkaitan antara satu dan lain hal. Sebab, seperti yang kita tahu, ada faktor lain yang mengakibatkan itu bisa terjadi: tanpa ingin menyebut merek, kita anggap saja sebuah Koperasi Simpan Pinjam bernama Spurs, yang kalah oleh Liverpool --dengan drama-yang-tidak-melo sama sekali.

Namun, biarkan saja. Memang tidak ada yang bisa diharapkan dari Spurs. Alih-alih meraih prestasi, mereka justru sibuk mengalahkan diri sendiri.

Karena memang ada yang lebih besar dan penting untuk dibahas: Ole, yang kini sudah menjadi Pelatih Kepala di Man-United. Mari kita diskusikan bersama....

Aku ingin mengajukan 2 buah pertanyaan: (1) kira-kira apa yang membuat Man-United akhirnya memberi kontrak 3 tahun kepada Ole dan (2) harapan macam apa --aku lebih suka menggunakan harapan daripada target, karena terget terlalu muluk-muluk-- yang bisa Ole berikan kepada Man-United dan pendukungnya?

Tahan. Tunggu dulu. Aku punya sedikit jawaban yang sedikit masuk akal --dari pendukungnya, Havis:

  1. Patut ditunggu seperti apa respons Ole dan para pemainnya dalam beberapa pertandingan tersisa di musim ini. Mereka juga masih berpeluang mendapat satu gelar di ajang Liga Champions, meski jelas tak mudah. Memangnya bisa melewati adangan Barcelona di perempat final?
  2. Apa yang Ole lakukan sejauh ini memang melebihi ekspektasi. Target 4 besar Liga Inggris pun menjadi hal yang masuk akal. Namun ia tak perlu terbebani, karena musim pembuktian sesungguhnya adalah di musim depan. Di mana pemain-pemain dalam skuat menjadi otoritasnya.

Biar aku sederhanakan. Pertama, berpeluang mendapat satu gelar di ajang Liga Champions. Kedua, target 4 besar Liga Inggris pun menjadi hal yang masuk akal.

Hal yang masuk akal, katanya. Masuk akal.

Anggap saja itu benar dan bisa diterima dengan segala kemungkinan. Tapi... begini, mungkin kita bisa menghitung catatan impresif Ole semenjak menunggangi Man-United. Kemenangan lebih mendominasi daripada cacian terhadap tim dari pendukungnya sendiri.

Kemudian, tahukah kalau Ole mendapat kontrak itu pasca 3 kali kalah dari tim yang... boleh dibilang... kepercayaan diri pendukungnya sedang tinggi dan lupa (untuk) membumi. 3 kekalahan di 3 kompetisi berbeda: Liga Champions, Liga Premier, dan Piala FA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun