Ada rembulan di kepalaku. Kadang ia terlihat begitu cemerlang. Kadang gelapnya menekan batinku. Entah kenapa, sapaannya hari ini membuatku merasa tak terlalu tenang.
Sinar itu memang bukan miliknya. Namun ku tahu, ia cukup bertanggung jawab menggunakannya. Ia tahu bahwa ada titipan bagi sesama dalam cahaya di tangannya. Berbagi kedamaian sudah seperti rutinitas utama baginya.
Seluruh tubuhku takkan bersemangat bila rembulan sedang redup sendu. Aku tahu tak selamanya harapan ini bisa kuletakkan pada keindahan yang fana. Cukup ku ingat bahwa tak ada rotasi yang abadi. Tapi selagi masih dapat ku nikmati, biarlah rembulan tetap tinggal bersama anganku.