Mendengar pernyataan ini saya jadi inget satire yang yang diungkapkan oleh seorang komikal dari Papua. Menurutnya tambang emas di Papua itu sangat besar dan terbesar di dunia. Kalau hasilnya dibelikan papeda, satu Indonesia ini bakal lengket. Ucapnya miris melihat hasil tambang yang besar namun masih banyak penduduk Papua yang miskin.
Namun Rachman menambahkan bahwa kebijakan pengelolaan sumber daya mineral juga harus mengingat dua karakter alamiah mineral yaitu non rewenable alias tidak terbarukan dan geo-concentration atau tidak tersebar merata di bumi. Alasan kedua menciptakan penjajahan oleh negara Eropa terhadap bangsa lemah di Asia, Afrika dan Amerika Latin pada abad pertengahan.
Kebijakan pemerintah dengan melakukan hilirisasi mineral dengan pengolahan hasil tambang di dalam negeri adalah mutlak harus diwujudkan dengan membangun sebuah industry logam nasional yang dikuasai negara. Namun perusahaan peleburan dan pemurnian hasil tambang pada umumnya juga berperan sebagai trader (pedagang) logam yang menguasai pasar. Perlu peran strategi juga dari pemerintah untuk penguasaan sebagai trader ini apakah sudah siap?
Pembicara lain Riati Rafiudin membahas dari segi kacamata ekonomi politik terhadap dampaknya untuk Indonesia. Masalah Freeport adalah masalah Papua. Pertarungan antara kaum liberal ortodoks melawan nasionalis. Indonesia kini dalam posisi sebagai negara yang perekonomiannya menjadi besar dan tegak dalam menghadapi globalisasi.
Contoh nyata yang dipaparkan mantan menteri ini adalah Batam. Kondisi perekonomian di pulau itu kini sangat memprihatinkan. Kita harus bisa mencontoh Korea yang saat ini memberlakukan Special Zona Economy dengan menandatangani 60 FTA dengan membuka akses ke 70 global market. Menurutnya dunia sudah berubah, tidak ada lagi globalisasi.
Menurutnya tuntutan kepada Freeport realistis. Kurangi emosi dan berfikir secara realistis. Gunakan economy diplomacy dengan memperhitungkan perspektif jangka panjang hingga tahun 2050. Namun keputusan yang diambil pemerintah harus benar-benar memperhitungkan segala resiko dan dampak yang ditimbulkannya. Â