Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Bicara Itu Ada Seninya

10 September 2025   20:19 Diperbarui: 10 September 2025   20:19 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Setiap manusia diberi anugerah kemampuan berbicara. Namun, tidak semua orang bisa melakukannya dengan baik. 

Ada yang fasih tapi menusuk hati, ada yang singkat tapi sarat makna, ada pula yang panjang lebar namun kosong belaka. 

Itulah sebabnya, bicara bukan sekadar urusan mulut yang bergerak dan pita suara yang bergetar. Bicara itu ada seninya.

Seni Menyampaikan, Bukan Sekadar Mengucapkan

Pernahkah kita mendengar seseorang berpidato dengan penuh semangat, tapi pesan yang disampaikan justru tidak masuk ke hati pendengar? 

Atau sebaliknya, ada orang yang ucapannya sederhana, tenang, bahkan lirih, tapi justru mampu membuat kita termenung lama? 

Bedanya ada pada seni.

Seni berbicara bukan tentang seberapa keras suara terdengar, melainkan bagaimana kata-kata dipilih, dirangkai, lalu dihidangkan. 

Seperti seorang pelukis yang tahu kapan harus menambahkan warna terang dan kapan harus memberi ruang kosong, seorang pembicara yang baik tahu kapan harus menekankan kata, kapan perlu jeda, dan kapan harus diam.

Diam pun bagian dari seni bicara. Tidak semua yang dipikirkan harus diucapkan. Kadang, jeda hening jauh lebih berkesan dibandingkan seribu kalimat terburu-buru.

Bicara yang Membangun atau Meruntuhkan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun