Romantis memang penting. Tapi tagihan listrik, uang sekolah anak, dan belanja harian tetap harus dibayar.
Pernikahan yang sehat butuh manajemen keuangan yang jelas dan disepakati bersama. Ada yang memilih sistem gabung semua penghasilan. Ada juga yang pakai sistem "uang aku, uang kamu, dan uang kita".
Tak masalah. Yang penting transparan.
Karena begitu ada yang mulai sembunyi-sembunyi---entah menyembunyikan utang, penghasilan tambahan, atau aplikasi dompet digital---maka kepercayaan pun mulai tergerus.
Uang memang bukan segalanya. Tapi kejujuran dalam keuangan, itulah segalanya.
Tiga Masalah Ini Saling Terkait
Kalau otak kosong komunikasi berantakan keuangan pun kacau.
Contohnya: suami tidak paham cara menyampaikan maksud (karena malas belajar), istri menafsirkan berbeda (karena komunikasi tidak terbuka), lalu pengeluaran rumah tangga pun tak terkendali (karena tidak pernah dibahas bersama).
Akhirnya? Konflik muncul dari hal-hal sepele. Lalu berkembang jadi gunung es.
Solusi Sederhana, Tapi Butuh Konsistensi
1. Belajar terus. Pernikahan bukan akhir cerita, tapi awal perjalanan. Ikuti seminar, baca buku, atau tonton video edukasi bersama pasangan.
2. Bangun komunikasi dua arah. Bukan hanya soal logistik rumah tangga, tapi juga soal mimpi, rasa takut, dan keinginan pribadi.
3. Kelola keuangan bersama. Tentukan siapa yang mengelola, bagaimana pengeluaran dibagi, dan apa tujuan keuangan jangka panjang kalian.
Penutup: Sudah Terisi atau Masih Kosong?