Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cinta Saja Tak Cukup: Tiga Masalah yang Sering Menghancurkan Rumah Tangga

15 Juli 2025   00:26 Diperbarui: 15 Juli 2025   00:26 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiga masalah rumah tangga: otak, omong, dompet. (Ilustrasi Gambar ini dihasilkan dengan bantuan AI). Selasa, (15/7/2025)

Ilmu rumah tangga itu ilmu terapan. Praktis, dinamis, dan harus terus di-upgrade.

Sayangnya, masih banyak yang menganggap pernikahan itu seperti film drama---cukup cinta, semuanya akan baik-baik saja. Padahal kenyataannya, cinta tanpa akal sehat justru jadi jalan menuju lelah.

2. Omong Kosong: Bukan Masalah Banyak Bicara, Tapi Tidak Pernah Mendalam

Komunikasi adalah jantung dari hubungan yang sehat. Namun, sering kali pasangan bicara banyak... tapi tak ada yang benar-benar saling mendengar.

Kadang masalah bukan pada topik yang dibicarakan, tapi pada cara dan waktunya.

Misalnya:

  • "Kok kamu belum cuci piring?" bisa terasa menuduh.
  • Dibanding: "Aku bantu cuci piring ya, biar kamu bisa istirahat."

Komunikasi yang baik bukan tentang menang argumen, tapi membangun pengertian.

Apalagi di era digital ini, banyak pasangan lebih ekspresif di media sosial daripada di meja makan. Pasangan saling kirim kode, bukan pesan langsung. Suami diam, istri diam, lalu saling pasang status: "Kalau sayang, kamu pasti ngerti."

Padahal menikah itu bukan dengan cenayang. Komunikasi sehat tidak datang dari kode, tapi dari kesediaan untuk bicara dan mendengarkan.

3. Dompet Kosong: Realitas Tak Bisa Dibayar dengan Romantis

Masalah keuangan adalah penyebab konflik yang tak kalah serius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun