Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dari Warung Kopi ke Dompet Digital: Kisah Nyata Bank Tanpa Gedung

15 Juli 2025   10:59 Diperbarui: 15 Juli 2025   10:59 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ini salah satu mitos yang sudah waktunya dibantah. Di desa tempat saya tinggal, bapak-bapak petani sudah bisa transfer ke supplier pupuk lewat Neo+ atau SeaBank. Ibu-ibu pengurus koperasi simpan-pinjam belajar mencatat iuran pakai fitur "kantong" di aplikasi Jago.

Generasi tua mungkin lebih lambat adaptasinya, tapi bukan berarti mereka tertinggal. Justru, mereka yang paling merasakan manfaat langsung dari kemudahan yang ditawarkan.

Bank digital bukan hanya milik Gen Z atau kaum urban. Ia milik semua yang mau belajar dan mencoba.

Penutup: Ketika Teknologi Mengerti Kehidupan Nyata

Bank digital mungkin tak punya bangunan megah. Tapi ia punya dampak riil di lapisan bawah masyarakat. Ia memotong birokrasi. Ia memberi rasa percaya diri bagi yang dulu malu buka rekening. Ia menciptakan ekosistem transaksi yang sehat, efisien, dan berjangkauan luas.

Dan bagi saya pribadi, melihat Bu Sari menabung untuk pendidikan anaknya lewat "kantong pendidikan" di bank digital adalah pengingat bahwa teknologi terbaik bukan yang paling canggih---tapi yang paling bisa dipakai oleh banyak orang untuk hidup lebih baik.

"Dulu kami menabung di celengan. Sekarang kami menabung dengan notifikasi."

--- Penulis Penuh Tanya

Palembang, 15 Juli 2025

Ditulis Oleh: Harmoko - Penulis Penuh Tanya 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun