Pernikahan bukan sekadar janji suci di depan penghulu atau pesta meriah yang memukau tamu undangan. Lebih dari itu, ia adalah perjalanan kolaboratif yang menyatukan dua hati---dan dua cara mengatur uang. Di sinilah seni mengelola keuangan bersama menjadi fondasi penting dalam membangun rumah tangga yang tak hanya hangat, tapi juga tangguh secara finansial.
---
Setelah Ijab Kabul, Datang Tagihan Kabel
Banyak pasangan baru terlalu fokus pada momen pernikahan dan lupa menyiapkan peta finansial pasca pesta. Padahal, begitu dekorasi dibongkar dan tamu pulang, yang tersisa adalah realitas: cicilan, kebutuhan harian, dana darurat, hingga mimpi-mimpi jangka panjang.
---
Bicara dari Hati, Buka Semua Isi Dompet
Komunikasi adalah jantung dari pengelolaan keuangan rumah tangga. Transparansi tentang penghasilan, utang, kebiasaan belanja, dan bahkan "trauma finansial" masa lalu perlu dibicarakan sejak awal. Jangan tunggu sampai listrik diputus baru ketahuan siapa yang lupa bayar.
---
Rekening Bersama Bukan Tanda Cinta Buta
Memiliki rekening bersama bukan berarti menghapus kemandirian finansial. Justru ini bisa jadi cara sehat untuk mengatur pengeluaran bersama---mulai dari biaya belanja, tagihan rutin, sampai dana liburan. Tetap boleh punya akun pribadi, tapi yang utama: jangan main rahasia.