Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kota Buat Siapa? Urbanisasi Jangan Cuma Jadi Ajang Adu Cepat Para Developer

27 Juni 2025   10:02 Diperbarui: 27 Juni 2025   10:02 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah layak huni(Dok. Shutterstock via KOMPAS.com)

Kota hari ini seperti taman hiburan---semarak dari luar, tapi mahal di dalam. Kita lihat gedung kaca menjulang, coffee shop estetik, stasiun modern. 

Tapi cobalah tanya: "Di mana tempat tinggal tukang parkir di seberang mal itu?"

Maka pertanyaan besar pun lahir: Siapa sebenarnya yang sedang kita bangunkan kota ini?

Refleksi: Urbanisasi Tanpa Arah Bisa Jadi Bom Waktu

Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 56% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan. 

Angka itu akan terus naik. Tapi pertanyaannya bukan sekadar berapa banyak orang pindah ke kota, melainkan apakah kota ini siap menerima mereka?

Kita lihat kota dibangun cepat: mal, apartemen, flyover, bahkan LRT. Tapi pembangunan sosial? Pembangunan ruang hidup manusia? Sering tertinggal di pinggir rel---ketinggalan kereta.

Tanda-Tanda Kota Sudah Lupa Arah:

Pertama. Harga Tanah Naik, Tapi Kualitas Hidup Stagnan

Perumahan mewah makin banyak, tapi ruang terbuka hijau makin langka. Ada tempat jogging, tapi bukan buat rakyat biasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun