Kota hari ini seperti taman hiburan---semarak dari luar, tapi mahal di dalam. Kita lihat gedung kaca menjulang, coffee shop estetik, stasiun modern.Â
Tapi cobalah tanya: "Di mana tempat tinggal tukang parkir di seberang mal itu?"
Maka pertanyaan besar pun lahir: Siapa sebenarnya yang sedang kita bangunkan kota ini?
Refleksi: Urbanisasi Tanpa Arah Bisa Jadi Bom Waktu
Data Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa lebih dari 56% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan.Â
Angka itu akan terus naik. Tapi pertanyaannya bukan sekadar berapa banyak orang pindah ke kota, melainkan apakah kota ini siap menerima mereka?
Kita lihat kota dibangun cepat: mal, apartemen, flyover, bahkan LRT. Tapi pembangunan sosial? Pembangunan ruang hidup manusia? Sering tertinggal di pinggir rel---ketinggalan kereta.
Tanda-Tanda Kota Sudah Lupa Arah:
Pertama. Harga Tanah Naik, Tapi Kualitas Hidup Stagnan
Perumahan mewah makin banyak, tapi ruang terbuka hijau makin langka. Ada tempat jogging, tapi bukan buat rakyat biasa.