Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rumah Subsidi Idaman: Bukan Sekadar Tempat Tinggal, Tapi Simbol Harapan

25 Juni 2025   17:43 Diperbarui: 25 Juni 2025   17:43 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Foto kompasiana.com

Rumah dan Martabat

Teman saya teringat masa kecil di rumah petak berdinding triplek. Satu kamar, satu dapur mungil, dan langit-langit yang dihuni cicak dan kelelawar. Ketika orang tuanya akhirnya bisa pindah ke rumah subsidi, mereka bahagia luar biasa. Tapi tidak lama, atap mulai bocor, dinding mulai retak, dan akses jalan berubah jadi kubangan jika hujan datang.

Dari sana dia sadar: rumah bukan sekadar tempat tinggal. Ia adalah simbol martabat. Ketika negara menyediakan rumah, seharusnya itu bukan sekadar proyek kuantitatif, tapi juga ekspresi kepedulian terhadap kualitas hidup warganya.

Rumah Subsidi yang Ideal: Harapan yang Masuk Akal

Lantas, seperti apa rumah subsidi idaman itu?

1. Struktur bangunan yang layak dan tahan lama -- bukan yang harus direnovasi dua bulan setelah akad.

2. Lokasi terjangkau dan terkoneksi -- rumah bukan tempat pengasingan.

3. Legalitas jelas dan aman -- jangan ada drama tanah sengketa atau surat menyurat tak selesai.

4. Lingkungan sehat dan aman -- tersedia ruang terbuka, drainase, penerangan, dan pengelolaan sampah yang memadai.

Itu semua bukan mimpi tinggi. Itu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi jika kita masih percaya bahwa rakyat berhak hidup layak.

Jangan Subsidi Harapan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun