Saya pernah rekrut orang yang dari sisi teknis luar biasa, tapi dari sisi komunikasi sering bikin kesalahpahaman. Lama-lama bukan tambah kuat, justru makin bikin energi tim terkuras. Akhirnya kami harus pisah baik-baik, dan itu jadi pelajaran mahal.
Komunikasi itu Segalanya
Bisa dibilang, kunci dari semua kekompakan tim adalah komunikasi. Bukan berarti semua harus cerewet, tapi harus terbuka. Bisa kasih feedback, bisa terima kritik, bisa diskusi tanpa saling serang.
Tim impian itu bukan yang selalu setuju. Justru perbedaan pendapat itu penting. Tapi cara kita menyikapi perbedaan itulah yang jadi penentu: kita mau cari solusi bareng, atau cuma mau menang argumen?
Komunikasi yang sehat juga bikin semua orang merasa dihargai. Nggak ada yang "lebih penting" atau "lebih tinggi". Semua orang punya suara, punya ruang untuk berkembang, dan nggak takut buat mencoba hal baru.
Tumbuh Bareng, Jatuh Bareng, Bangkit Bareng
Yang paling menyentuh hati dari tim impian bukan saat mereka kerja keras pas bisnis lagi naik. Tapi saat mereka tetap setia dan berjuang pas bisnis lagi terpuruk.
Saya pernah ngalamin masa-masa berat, di mana klien berhenti, keuangan seret, dan masa depan buram. Tapi tim saya waktu itu bilang, "Kita di sini bukan cuma buat gaji, tapi buat perjalanan ini." Dan itu bikin saya semangat lagi. Karena kamu tahu, kamu nggak sendirian.
Tim yang seperti itu nggak bisa dibentuk dalam semalam. Tapi bisa dimulai dari proses rekrutmen yang bijak, komunikasi yang terbuka, dan budaya kerja yang sehat.
Penutup: Mimpi Nggak Perlu Sendirian
Jadi kalau kamu sedang mulai bisnis dan lagi mikir mau rekrut siapa, ingatlah ini: kamu bukan cuma nyari "karyawan". Kamu sedang membentuk kru kapal yang akan berlayar bareng dalam badai dan pelangi. Jangan buru-buru. Pilih yang pas, bukan cuma yang pintar.