Angka pengangguran yang tinggi bukan sekadar statistik di layar televisi atau bahan diskusi saat debat politik. Bagi banyak orang, ini adalah kenyataan yang menampar setiap pagi---ketika lamaran kerja yang dikirim berhari-hari lalu tak kunjung dibalas, atau ketika gelar sarjana terasa tak lebih dari hiasan dinding.
Di tengah situasi ini, satu pertanyaan terus mengemuka: peran siapa yang kurang? Pemerintah, dunia usaha, atau kita sendiri?
Jurang Antara Sekolah dan Dunia Kerja
Mari kita mulai dari dunia pendidikan. Banyak lulusan yang merasa "nyasar" begitu masuk ke dunia kerja---jika beruntung mendapatkan kerja. Kurikulum yang diajarkan sering kali ketinggalan zaman, tidak mengakomodasi kebutuhan industri yang dinamis. Akibatnya, banyak fresh graduate kesulitan menjawab tantangan dunia kerja karena tidak dibekali keterampilan praktis yang dibutuhkan.
Ini bukan sepenuhnya salah siswa atau guru. Ini adalah alarm bagi pembuat kebijakan untuk lebih serius menjembatani pendidikan dan industri. Program magang, kurikulum berbasis kebutuhan pasar, hingga revitalisasi SMK adalah langkah penting---tapi belum cukup kalau hanya berhenti sebagai wacana manis di atas kertas kebijakan.
Dunia Usaha dan Stigma "Fresh Graduate No Experience"
Di sisi lain, dunia usaha pun sering terjebak dalam kontradiksi. Mereka mencari tenaga kerja muda, tapi mengharuskan pengalaman 2--3 tahun. Bagaimana mungkin generasi muda bisa mendapatkan pengalaman jika kesempatan saja sudah tertutup di awal?
Sikap dunia usaha terhadap pekerja muda perlu lebih inklusif dan solutif. Program pelatihan in-house, skema trainee, dan mentoring bisa menjadi jalan tengah---sekaligus investasi jangka panjang terhadap SDM berkualitas.
Pemerintah: Sudah Hadir, Tapi Kurang Menyeluruh
Pemerintah bukannya diam. Program kartu prakerja, pelatihan kerja, hingga bantuan usaha mikro telah digulirkan. Namun, pertanyaannya: apakah sudah tepat sasaran dan berkelanjutan? Banyak pelatihan yang hanya bersifat permukaan, belum menyentuh kebutuhan keterampilan teknis atau soft skill yang relevan dengan industri masa kini.