Oleh: Harmoko
Ada haru di balik niat, ada debu di balik ihram.
Ibadah haji seharusnya menjadi puncak spiritual umat Islam --- sebuah momen suci yang dipersiapkan selama bertahun-tahun, bahkan seumur hidup.Â
Namun, yang terjadi di musim haji 2025 justru mengiris hati: dari antrean transportasi tak berujung, pembagian katering yang amburadul, hingga akomodasi yang membuat jamaah merasa lebih mirip pengungsi ketimbang tamu Allah.
Pertanyaannya: kenapa setiap tahun, kisah klasik ini berulang?
Ketika Ibadah Dikelola Seperti Proyek
Laporan investigasi dari Tempo mengungkap betapa karut-marutnya sistem pengelolaan haji tahun ini.Â
Yang paling mencolok adalah dugaan adanya pungutan liar (pungli) dan permainan kuota yang dilakukan oknum dalam struktur penyelenggara.
Kalau haji adalah ibadah yang dikelola seperti proyek tenderan, maka jangan heran bila kenyamanan dan keselamatan jamaah jadi korban paling awal.
Jamaah Lelah, Negara Cuek?