Mohon tunggu...
Harmoko
Harmoko Mohon Tunggu... Penulis Penuh Tanya

"Menulis untuk menggugah, bukan menggurui. Bertanya agar kita tak berhenti berpikir."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paus Leo XIV: Harapan Damai di Tengah Perubahan

13 Mei 2025   01:16 Diperbarui: 13 Mei 2025   01:16 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Ilustrasi Paus Leo XIV (Sumber: Kompas.id)

Paus Leo XIV sendiri mengakui bahwa pilihannya sebagai Paus merupakan sebuah panggilan untuk membarui iman, memperjuangkan keadilan, dan memperkuat kesatuan umat manusia.  

Cita-cita ini, menurut kesaksian Art Purcaro, seorang teman dekatnya,  tercermin dalam seruan pertamanya sebagai Paus.  

Seruan tersebut menekankan pentingnya kemanusiaan, keadilan, perdamaian, dan kesejahteraan bersama, yang merupakan inti dari ajaran sosial Gereja.

Pengalaman Paus Leo XIV di Amerika Latin, khususnya di Peru, memainkan peran krusial dalam membentuk kepemimpinannya.  

Ia tidak hanya mengajarkan nilai-nilai keadilan dan perdamaian, tetapi juga menghidupinya melalui tindakan nyata.  

Ia terjun langsung ke tengah masyarakat, berjalan bersama mereka yang menderita, dan memperjuangkan hak-hak mereka.  

Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinannya bukan hanya didasarkan pada idealisme, tetapi juga pada pengalaman dan empati yang mendalam.

Paus Leo XIV hadir sebagai respons terhadap dunia yang terpecah dan tidak adil.  

Ia menawarkan kepemimpinan yang berakar pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan perdamaian, yang diwujudkan melalui tindakan nyata dan komitmen yang mendalam.  

Kepemimpinannya bukan sekadar seruan kosong, melainkan sebuah panggilan untuk membangun dunia yang lebih adil dan damai, dimulai dari tindakan-tindakan kecil dan konkret.  

Ia menjadi contoh nyata bagaimana iman dapat diwujudkan dalam tindakan nyata untuk melayani kemanusiaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun