Pengalamannya di Peru telah mengajarkannya pentingnya dialog, empati, dan pemahaman dalam menyelesaikan konflik. Â
Kepemimpinannya yang menekankan sinodalitas---berjalan bersama---menunjukkan komitmennya untuk melibatkan semua pihak dalam upaya membangun perdamaian. Â
Ia tidak melihat dirinya sebagai pemimpin tunggal, tetapi sebagai fasilitator yang membantu semua orang untuk bekerja sama demi tujuan bersama.
Paus Leo XIV hadir sebagai simbol harapan di tengah konflik global. Â
Kepemimpinannya yang menekankan perdamaian, keadilan sosial, dan sinodalitas menawarkan sebuah alternatif yang menjanjikan terhadap pendekatan berbasis kekerasan. Â
Pengalamannya di Peru telah membentuknya menjadi seorang pemimpin yang mampu membangun jembatan di antara perbedaan, dan komitmennya terhadap perdamaian memberikan harapan bagi terciptanya dunia yang lebih damai dan sejahtera.
Paus Leo XIV: Â Kepemimpinan yang Berakar pada Keadilan dan Perdamaian
Kepemimpinannya, yang dibentuk oleh pengalaman hidup dan panggilan spiritual yang mendalam, mencerminkan respons yang tulus terhadap ketidakadilan dan keterpecahan yang melanda dunia saat ini.
Pernyataan Presiden Peru Dina Boluarte mengenai masa kerja Paus Leo XIV di Peru (2014-2023) sebagai periode penaburan benih pengharapan, merupakan bukti nyata komitmen Paus terhadap masyarakat yang membutuhkan. Â
Bukan sekadar kebetulan, melainkan sebuah pilihan spiritual dan manusiawi, masa kerja tersebut menggambarkan dedikasinya untuk melayani dan berbagi kegembiraan dengan mereka yang paling membutuhkan. Â
Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinannya berakar pada tindakan nyata, bukan hanya teori belaka.